Ibadah haji adalah ibadah yang diidam-idamkan bagi setiap muslim. Ia memiliki keistimewaan tersendiri yaitu ibadah yang dilakukan secara berjamaah dengan seluruh umat muslim di dunia dalam satu tempat, di waktu yang sama.Â
Ka'bah sendiri menjadi daya tarik bagi umat muslim. Ka'bah yang merupakan kiblat orang muslim menjadi tempat kita kembali kepada Allah. Tunduk dan patuh kepada Allah secara total. Dan selalu ingin kembali ke hadapan ka'bah.
Ibadah haji adalah kewajiban umat muslim. Allah berfirman yang artinya, "Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam." (TQS. Ali 'Imran 3: Ayat 97)
Makna Haji
Haji dan ketaatan
Ketika berhaji, kita taat dan tunduk pada perintah Allah. Pada setiap rangkaian ibadah yang telah diatur pada Allah. Seharusnya, ketaatan dan ketundukan ini juga berlaku pada kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara berpakaian, memilih makanan dll, semuanya harus tunduk dan patuh pada peraturan Allah.
Haji dan pengorbanan
Haji membutuhkan biaya tidak sedikit. Tak hanya berkorban materi, tapi juga harus mempersiapkan mental juga kesehatan agar mampu melaksanakan haji dengan baik.
Haji dan persatuan
Umat muslim dari seluruh dunia berkumpul di Haramain. Semua merasa saudara karena aqidah yang menyatukan. Tidak ada keegoisan. Meski berdesak-desakan saling memberi ruang.
Meskipun haji adalah cita-cita setiap muslim, namun sayangnya tidak setiap muslim bisa dengan segera melakukan ibadah haji ke tanah suci. Bagi muslim yang belum berkesempatan berhaji, ada moment penting lainnya yaitu kurban. Kurban juga merupakan bukti ketundukan kita pada Allah. Sebagaimana Nabi Ibrahim taat pada Allah ketika Allah perintahkan untuk menyembelih Nabi Ismail, anaknya.