Fenomena selfie sudah menjadi hal yang lumrah saat ini. Dengan berbagai gaya para remaja berfoto ria di media sosial facebook, twitter, instagram, dan lain-lain. Sayangnya, banyak orang menyalahgunakan hal ini. Salah satunya, SF, siswi kelas 10 SMKN 4 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Foto profil akun facebooknya menampilkan adegan vulgar (kindo.hk, 11/01/2015).
Selfie merupakan fenomena yang timbul dari naluri untuk eksis. Sayangnya, eksis pada jaman sekarang dilakukan dengan cara apapun atas nama kebebasan. Walaupun itu melanggar norma, bahkan hukum agama. Inilah bukti bahwa para remaja sedang mengalami krisis identitas. Mereka mengalami kebingungan untuk menyalurkan nalurinya. Sementara lingkungan justru banyak menampakkan adegan yang tidak patut dicontoh. Ditambah lagi dengan ide kebebasan yang bersemayam dibenak masyarakat, salah satunya adalah kebebasan berekspresi.
Jelaslah bahwa fakta rusaknya generasi saat ini disebabkan oleh ide berbahaya yang justru datang dari landasan sistem yang diterapkan saat ini yaitu demokrasi. Di dalam demokrasi, kebebasan berperilaku seseorang sangat dijamin, seperti apapun bentuk perilakunya. Sesuai ataupun bertentangan dengan norma agama.
Maka, sudah seharusnya kita meninggalkan kerusakan dan menggantinya dengan kebaikan. Kebaikan disini tidak hanya dalam pandangan manusia, tapi juga dalam pandangan Allah yang menciptakan kita. Tak lain, kebaikan ini adalah datang dari agama sempurna yang diturunkan oleh Allah swt, yaitu Islam.
Dalam Islam, masyarakat akan dibina keimanannya, baik melalui pendidikan formal di sekolah maupun pengkondisian dalam lingkungan. Islam akan menjadikan keimanan tersebut sebagai landasan seseorang dalam berperilaku. Artinya seseorang hanya akan berperilaku sesuai dengan aturan Allah. Itu semua hanya dapat terwujud jika adanya penerapan syariah Islam secara sempurna dalam wadah negara.
Maka, sudah seharusnya kita saat ini memperjuangkan penerapan Islam dalam setiap ranah kehidupan di bawah naungan Khilafah.
Wallahu’alam bish shawab.
Tati Nurhayati
Pengurus MT Al-Hidayah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H