Mohon tunggu...
Nesti Nadila
Nesti Nadila Mohon Tunggu... Saya mahasiswa Semester 1 Fakultas Ilmu pendidikan

Mahasiswa Universitas Muhammaddiyah A.R Fachruddin - Mahasiswa universitas Muhammaddiyah A.R Fachruddin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menguak Hubungan Sastra dan Masyarakat Melalu Teori Sosiologi Sastra

13 November 2024   22:32 Diperbarui: 13 November 2024   22:37 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

“Menguak Hubungan Sastra dan Masyarakat Melalui Teori Sosiologi Sastra”

##Pembukaan
Pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana sebuah novel dapat mencerminkan realitas kehidupan sehari-hari? Misalnya, ketika membaca kisah seorang pemuda yang berjuang melawan kemiskinan, kita tidak hanya terhubung dengan karakternya, tetapi juga dengan konteks sosial yang melatarbelakanginya. Sastra, sebagai cermin masyarakat, memiliki kemampuan untuk tidak hanya menggambarkan kehidupan, tetapi juga menginterpretasi dan mengkritik kondisi sosial yang ada. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan mendalam antara sastra dan masyarakat melalui lensa teori sosiologi sastra.

####Pembahasan Teori Sosiologi Sastra
Salah satu teori sosiologi sastra yang relevan adalah teori yang dikemukakan oleh Mikhail Bakhtin, terutama konsep "dialogisme." Bakhtin berpendapat bahwa setiap teks sastra tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil dari dialog antara berbagai suara, ide, dan konteks sosial yang ada. Dalam hal ini, sastra berfungsi sebagai medium di mana suara masyarakat, tradisi, dan nilai-nilai dapat saling berinteraksi.

Untuk memahami konsep ini, kita bisa menggunakan analogi sebuah orkestra. Bayangkan sebuah orkestra di mana setiap alat musik mewakili suara yang berbeda---ada biola, drum, dan piano. Masing-masing alat musik memiliki perannya sendiri, tetapi ketika dimainkan bersama, mereka menciptakan harmoni. Demikian pula, sastra mengumpulkan berbagai perspektif sosial, budaya, dan politik untuk menghasilkan sebuah narasi yang kaya dan beragam.

#### Studi Kasus
Salah satu karya sastra modern Indonesia yang mencerminkan teori dialogisme Bakhtin adalah novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata. Novel ini menggambarkan kehidupan sekelompok anak-anak di Belitung yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan di tengah keterbatasan ekonomi. Dalam cerita ini, kita melihat bagaimana tokoh-tokoh utama, seperti Ikal dan Lintang, harus menghadapi berbagai tantangan sosial, mulai dari kemiskinan hingga diskriminasi.

Konteks sosial dalam "Laskar Pelangi" sangat kuat. Novel ini tidak hanya menceritakan perjuangan individu, tetapi juga menggambarkan realitas masyarakat Belitung yang lebih luas. Melalui interaksi antar tokoh, konflik yang muncul, dan perjalanan alur cerita, pembaca dapat merasakan dampak dari pendidikan yang tidak merata dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah terpencil. Dengan demikian, karya ini berfungsi sebagai kritik sosial terhadap sistem pendidikan dan ketidakadilan yang ada.

#### Penutup
Dalam kesimpulannya, memahami hubungan antara sastra dan masyarakat melalui sosiologi sastra sangat penting. Sastra bukan hanya sekadar hiburan, tetapi merupakan alat refleksi sosial yang dapat menggugah kesadaran kita tentang berbagai isu yang dihadapi masyarakat. Dengan mendalami karya-karya sastra, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang realitas sosial, serta mendorong dialog yang konstruktif untuk perubahan. Melalui pemahaman ini, kita diharapkan dapat menghargai sastra sebagai sebuah bentuk seni yang kaya makna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun