Ceilehhhhh!! DPR sekarang sedang cari-cari kesibukan mengurusi pakaian sexy yang dikenakan staf DPR disaat bekerja. Sehubungan banyaknya sekretaris dan staf-staf DPR yang menggunakan Rok mini alias pakaian sexy, Wakil Ketua DPR, Pramono Anung meminta untuk para staf yang ada di gedung senayan itu tidak boleh memakai baju ketat, rok pendek, dan baju terbuka yang katanya bisa menimbulkan Interpretasi macam-macam bagi kaum lelaki. Penampilan memang penting bagi Anggota DPR dan para sekretarisnya itu, tapi apakah penting membahas hal tersebut ditengah-tengah permasalahan korupsi dan juga kenaikan BBM yang sebentar lagi akan terjadi.
Apakah Image DPR akan berubah setelah menertibkan bawahannya untuk tidak memakai pakaian yang tidak sopan? Justru yang harus ditertibkan ya Anggota yang ada di senayan itu agar taubatlah dari korupsi. Berpakaian sexy atau tidak sexy menurut saya bukan menjadi hal yang penting lagi, karena seseorang dinilai bukan dari pakaian yang ia pakai, tapa kinerjanya lah yang menjadi tolak ukur. Kelakuan Koruptor di DPR tersebut menurut saya adalah hal yang lebih tidak sopan.
Mau berpakaian seperti apapun, Rakyat sudah tidak percaya dengan DPR. Hoby memakai mobil mewah, jam tangan ratusan juta sudah membuat masyarkat yakin DPR bukanlah “wakil rakyat”. Jika DPR ingin memulihkan citra positif di mata rakyat bukan dengan mengurusi hal seperti itu, namun mengembalikan kinerja yang jujur dan pro rakyat. Gedung DPR yang dipenuhi mobil mewah juga tidak enak dipandang, karena itu sama saja membuat rakyat sakit dengan keadaan ekonomi saat ini yang sedang carut marut.
Mayarakat sudah semakin pintar, dengan mengubah rok di atas lutut menjadi di bawah lutut tidak akan mengubah kinerja DPR yang terpuruk dan kepercayaan masyarakat yang kian luntur.
Salam-Justice
vany@ceritamu.com (klik ceritamu.com) berbagi cerita kapanpun dimanapun :))))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H