Mohon tunggu...
Nessa Aulia
Nessa Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Ilmu Komunikasi. Hobi saya mendengarkan musik, menonton film, dan mempelajari tentang hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggali Kearifan Lokal: Tradisi Seren Taun dari Desa Ciptagelar dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila

13 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   10:57 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Ciptagelar, sebuah desa adat yang terletak di kaki Gunung Halimun, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu desa adat di Indonesia yang masih melestarikan tradisi dan nilai-nilai leluhur. Kehidupan masyarakat di Desa Ciptagelar ditandai dengan harmoni dan saling menghormati. Mereka mencerminkan nilai-nilai Pancasila melalui semangat gotong royong dan rasa syukur yang mendalam dalam kegiatan pertanian. 

Salah satu tradisi yang terkenal di Desa Ciptagelar adalah 'Seren Taun'. Seren Taun merupakan upacara syukur pasca panen yang dirayakan dengan meriah oleh masyarakat setiap tahun. Upacara ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghormatan kepada leluhur atas karunia hasil bumi yang melimpah. Masyarakat Ciptagelar umumnya memanen padi sekali dalam setahun, mengikuti siklus alam, dan meyakini bahwa hal ini penting untuk menjaga kesuburan tanah dan kelangsungan hidup. Melalui Seren Taun, nilai-nilai gotong royong, kearifan lokal, dan pelestarian lingkungan terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Berikut adalah implementasi nilai-nilai Pancasila dalam Tradisi Seren Taun:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Masyarakat Desa Ciptagelar, yang menganut kepercayaan Sunda Wiwitan, sangat menghormati alam dan roh nenek moyang. Mereka melaksanakan berbagai ritual dan upacara adat, termasuk upacara 'Seren Taun' saat perayaan panen padi. Upacara ini merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah dan permohonan untuk keberkahan panen di tahun mendatang.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Upacara adat 'Seren Taun' di Desa Ciptagelar mencerminkan nilai sila kedua Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Upacara ini menekankan gotong royong, menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara masyarakat, serta pentingnya hubungan sosial yang harmonis.

3. Persatuan Indonesia

Dengan melestarikan Tradisi Seren Taun, masyarakat Ciptagelar berkontribusi dalam menjaga budaya bangsa. Ini sejalan dengan semangat persatuan Indonesia, yang menekankan pentingnya keutuhan dan keanekaragaman budaya. Upacara adat 'Seren Taun' memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara warga desa Ciptagelar.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Keputusan mengenai waktu pelaksanaan dan rangkaian acara Seren Taun biasanya diambil melalui musyawarah untuk mencapai kesepakatan. Misalnya, pembentukan panitia yang merencanakan dan melaksanakan upacara. Panitia ini terdiri dari perwakilan berbagai kelompok masyarakat, seperti pemuda, perempuan, dan tokoh agama.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pembagian Hasil Panen: Salah satu inti dari Seren Taun adalah ungkapan syukur atas hasil panen. Pembagian hasil panen yang merata kepada seluruh anggota masyarakat mencerminkan prinsip keadilan sosial. Setiap individu, tanpa memandang status sosial atau ekonomi, berhak mendapatkan bagian yang sama. 

Seren Taun adalah bukti nyata bahwa nilai-nilai Pancasila hidup dan berkembang dalam keberagaman budaya Indonesia. Dengan mengimplementasikan asas-asas Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, kita tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga membangun masa depan bangsa yang lebih cerah. Mari kita jadikan Seren Taun sebagai inspirasi untuk terus mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun