Berkah di Awal Ramadan
Bulan Ramadan ke-lima aku di Singapura segera datang. Begitu juga rencana kepulanganku yang maju mundur akhirnya tidak memungkinkan lagi untuk diundur-undur. Kenapa? Karena Work Permit alias Ijin Kerjaku di Singapura hanya sampai tanggal 17 Agustus 2011Â saja.
Merdeka Indonesia, merdeka juga diriku. (Apakah Indonesia sudah merdeka?)
Akhir bulan Juli, majikan menghitung lagi semua sisa uang dan lalu menyuruhku booking airticket. Aku langsung membuka Yahoo! Travel. Dalam sekejap aku dapat tiket penerbangan ke Solo. Jam 12 siang Singapore-Jakarta dengan Philipine Airlines, menunggu transit selama 3 jam di Soekarno-Hatta dilanjutkan penerbangan dari Jakarta ke Adi Sumarmo sorenya. Kira-kira sampai di Solo pada waktu tepat buka puasa.
Biasanya aku lewat Jogja, namun kali ini aku lebih memilih lewat Solo karena begitu banyak orang yang ingin kujumpai di Solo sebelum aku pulang ke Wonosobo. Keluargaku justru akan menjemputku di Semarang pada tanggal 20 Agustus karena sekalian menjemput adik perempuanku, Lupi, yang juga pulang ke Indonesia dari Singapore. Adikku menumpang Batavia Air ke Bandara A.Yani Semarang. Rencanaku, aku menunggu jemputan dan adikku dari Penampungan PT-ku dulu, PT Graha Indra Wahana Perkasa Semarang.
Ingin kami sih pulang bersama-sama, namun apa daya Work Permitku finish sebelum tanggal 20.
Setelah semua siap, dan rencana kopdar dengan teman-teman matang. Aku pun hanya disibukkan dengan kegiatan mengepak barang. Termasuk order 2 box jumbo untuk membawa sampahku dari Singapura. Banyak ya...? Aku juga tak menyangka aku punya begitu banyak barang. 4 tahun lebih di Negeri Singa sungguh waktu yang terasa amat singkat.
Siang itu, aku sedang sibuk mencari-cari Jadwal Imsakiyah untuk ku share di grup-ku BMI Singapura, saat aku memperoleh notifikasi twitter di emailku dari bunda Pipiet Senja.
Anehnya, bunda malah menyelamatiku. "@Nessakartika Ini Nessa Singapore? congratzz!"
Aku mengerutkan kening.
Kok bunda tiba-tiba kasih selamat? Aku menang apaan?