Pendidikan memegang peran krusial dalam pembangunan masyarakat dan menjadi faktor utama dalam kemajuan suatu bangsa. Proyeksi bonus demografi Indonesia, yang diperkirakan terjadi antara tahun 2030 hingga 2040, menandakan dominasi penduduk usia produktif (15-64 tahun) dengan proporsi lebih dari 60%. Untuk memanfaatkan momentum ini, peningkatan kualitas pendidikan menjadi langkah strategis.
Kualitas pendidikan yang unggul membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, menjadi kunci tingkat produktivitas bangsa. Inovasi, yang muncul dari mutu SDM, terbentuk melalui lembaga-lembaga pendidikan. Namun, tantangan utama yang perlu diatasi adalah isu pemerataan pendidikan, yang menjadi kunci untuk memastikan akses dan kualitas pendidikan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerataan pendidikan berarti memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis mereka, memiliki akses yang setara dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Di kutip dari laman Kompas.Id, sebuah gelar wicara yang digelar oleh Ashoka Indonesia di Bentara Budaya Jakarta pada tanggal 4 Mei 2023, Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Widyaprada Minhajul Ngabidin, mengungkapkan upaya-upaya untuk pemerataan mutu pendidikan, "Pemerataan mutu pendidikan ini sedang diupayakan. Bagaimana kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya bisa dipersempit."
Kualitas Guru Sebagai Kunci dalam Meningkatkan Standar Pendidikan
Sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak bangsa, kualitas guru menjadi faktor penting yang mempengaruhi masa depan generasi bangsa. Kualitas guru yang berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mempersiapkan, melatih, dan mempertahankan guru berkualitas di semua daerah adalah tujuan yang harus dicapai.
"Waktu di sekolah lama yang di Bekasi itu, kerasa banget perbedaan antara guru-guru di sekolah baru di Padang ini. Karna guru-guru di sekolah lama kurang peduli sama nilai-nilai siswa, masuk kelas pun jarang. Beda sama sekolah baru yang di Padang sekarang, guru lebih perhatian sama nilai siswa, rajin masuk kelas buat jelasin materi juga" kata Azizah dalam wawancara mengenai perbedaan pengalaman sekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas di Bekasi dengan di Padang, Rabu (8/11/2023)
Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam kualitas guru antara sekolah di berbagai daerah. Padahal, setiap siswa di seluruh daerah berhak mendapatkan kualitas guru yang baik agar meningkatkan kualitas pengalaman belajar mereka. Disparitas kualitas guru dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, mengingat peran guru yang krusial dalam membentuk landasan pengetahuan dan karakter siswa.
Tidak adanya standar kualitas guru yang merata dapat menghambat potensi siswa di daerah-daerah tertentu untuk mencapai prestasi maksimal. Dalam menghadapi tantangan global dan era informasi, penting bagi setiap siswa, tanpa memandang lokasi sekolahnya, untuk memiliki akses ke pengajaran yang memotivasi, memperkaya, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Pemerataan kualitas guru tidak hanya tentang memberikan peluang yang setara, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang merangsang perkembangan potensi siswa secara holistik. Guru yang berkualitas bukan hanya menyampaikan materi pelajaran dengan jelas, tetapi juga mampu menginspirasi, membimbing, dan mendukung perkembangan karakter positif.