Mohon tunggu...
Neshya Adwinanda Adityarani
Neshya Adwinanda Adityarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haii, Namaku Neshya, saat ini aku sedang menempuh pendidikan S-1 program studi Manajemen Bisnis Syariah. Salam Kenal

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Optimalisasi Kinerja UMKM Melalui Implementasi Metode Activity Based Costing (ABC) Pada Industri "Tahu dan Tempe Pak Sayin Purwodadi"

12 Desember 2024   00:32 Diperbarui: 12 Desember 2024   00:29 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto (Sumber Observasi Industri Tahu dan Tempe Pak Sayin Purwodadi)

Pada konteks ekonomi, usaha mikro kecil menengah atau sering dikenal sebagai UMKM merupakan peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut data terbaru dari kementerian koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2024 telah mencapai lebih dari 65 juta unit. UMKM tersebut mencakup berbagai sektor, termasuk fashion, kuliner, kerajinan tangan, agribisnis dan pelayanan.  Tingginya jumlah UMKM di Indonesia seringkali menemui UMKM yang kurang memperhatikan kinerja disetiap aktivitas usahanya, seperti kurangnya pengelolaan keuangan yang efektif, akses keuangan yang terbatas, keterbatasan pengetahuan mengenai analisis biaya dan persaingan yang sangat ketat. Dengan hal ini, para pelaku UMKM perlu memiliki kinerja yang optimal dengan menciptakan kinerja yang maksimal dalam menjalankan bisnisnya. Peningkatan kinerja dalam suatu bisnis merupakan poin penting yang harus kita terapkan, seperti halnya penerapan metode ABC atau Activity Based Costing dalam pengalokasian biaya yang efektif dapat meningkatkan kinerja serta bersaing di pasar.

Salah satu usaha mikro kecil menengah tersebut diantaranya meliputi indutsri Tahu dan Tempe Pak Sayin Purwodadi yang bergerak dibidang pengolahan pangan. Industri Tahu dan Tempe Pak Sayin ini berdiri sejak tahun 1984 yang berlokasi di Jl. Banyuono 2 GG sawah Indah 1 jetis, Purwodadi, kabupaten Grobogan dan masih usahanya masih berjalan hingga sekarang. Awal mula berdirinya industri ini didirikan oleh Pak Sayin yang hanya memproduksi tempe saja, namun seiring berjalannya waktu serta mengetahui kebutuhan pasar kemudian Pak Sayin juga memproduksi tahu. Hingga sekarang ini industri Tahu dan Tempe Pak sayin dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Ibu Rumiati.

Implementasi penerapan metode Activity Based Costing atau ABC pada Industri Tahu dan Tempe Pak Sayin Purwodadi merupakan sebuah langkah strategis dalam upaya meningkatkan kinerja serta efisiensi. Metode ABC merupakan sebuah metode perhitungan biaya yang berfokus pada produksi barang maupun jasa. Seperti yang kita ketahui, banyak diantaranya industri yang kurang memperhatikan dalam mengalokasian biaya. Metode ABC ini mampu membantu pengambilan Keputusan yang tepat dan strategis berdasarkan dengan mengidentifikasi serta mengalokasikan biaya yang muncul pada saat proses produksi secara akurat dan relevan. Oleh karena itu, metode ABC dapat membantu memperbaiki permasalahan tersebut. Penggunaan metode ABC juga dapat digunakan untuk menganalisis biaya aktivitas seperti pembelian bahan baku, pengolahan menjadi produk tahu dan tempe hingga sampai pendistribusian produk ke pasar. Dengan demikian, pemilik dari industri tersebut dapat mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi pemborosan dan produktivitas lebih meningkat.

Selain itu, metode ABC juga dapat membantu menentukan harga jual sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan, sehingga harga jual produknya lebih kompetitif untuk memperoleh keuntungan. Banyak di antara UMKM yang menetapkan harga jual berdasarkan perkiraan sesaat, yang dimana hal ini dapat memberikan risiko kerugian bagi usahanya sendiri jika biaya produksinya melebihi dari biaya yang diperkirakan. Dengan demikian, analisis biaya yang mendalam penting untuk kita ketahui. Sehingga penetapan harga jual bersifat logis dan relevan, serta dapat memberikan keuntungan yang lebih efisien. Dengan informasi biaya yang bersifat terbuka atau transparan serta biaya yang terperinci, dapat membantu membuat keputusan yang tepat dalam sebuah perencanaan dan pengendalian keuangan suatu usaha.

Namun, penerapan metode Activity Based Costing pada industri Tahu dan Tempe Pak Sayin tidak dapat menghindar dari berbagai tantangan. Salah satu diantaranya yang harus dihadapi adalah sumber daya manusia yang terbatas. Pada umumnya usaha mikro kecil menengah atau UMKM memiliki sumber daya yang terbatas seperti keterbatasan pengetahuan mengenai metode ABC bagi para pemilik usaha penerapan sistem akuntansi yang kompleks dapat menyusahkan optimalisasi penerapan metode ABC secara maksimal. Kemudian ketergantungan pada data yang akurat dan biaya implementasi yang cukup tinggi juga merupakan tantangan dari penerapan metode ABC. Oleh karena itu, industri seperti Tahu dan Tempe Pak Sayin perlu memberikan pelatihan kepada karyawan yang lebih memadai baik dari segi pengetahuan, dimana metode ABC memerlukan pemahaman yang lebih mendalam terkait analisis biaya serta aktivitasnya dan juga memperbaiki kinerja dari setiap karyawan supaya lebih meningkat.

Dengan demikian, tantangan- tantangan tersebut dapat diatasi dengan langkah-langkah secara bertahap. Penyelesaiannya adalah dengan melakukan penerapan metode ABC secara sederhana. Misalnya dengan mengidentifikasi dan mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang terutama berpengaruh terkait analisis biaya produksi, seperti pemebelian bahan baku dan proses pengolahan kedelai menjadi tahu dan tempe. Dengan mengetahui analisis biaya aktivitas produksi, industri UMKM dapat mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan sehingga mengurangi pemborosan. Kemudian juga perlu memperbaiki pada kinerja para karyawan--karyawan. Penting untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada karyawan yang bertanggung jawab dalam pembukuan dengan metode ABC yang berguna untuk memudahkan pencatatan  serta analisis biaya yang lebih efektif.

Dapat disimpulkan, penerapan dari metode Activity Based Costing pada industri "Tahu dan Tempe Pak Sayin Purwodadi" secara signifikan memiliki potensi yang cukup besar dalam meningkatkan kinerja usaha. Penggunaan metode ABC dalam perhitungan biaya produksi serta pengalokasian biaya yang terlibat dalam proses pengolahan tahu dan tempe yang lebih tepat. Dengan demikian, hal ini mampu mengelola sumber daya secara efisien, penetapan harga jual yang lebih logis dan relevan sehingga dapat memperoleh keuntungan, serta mengurangi pemborosan. Selain kinerja, juga dapat memberikan keuntungan yang dapat dijanjikan. Oleh karena itu, implementasi metode ABC merupakan sebuah langkah strategis yang perlu diterapkan dalam meningkatkan kinerja, keberlanjutan usaha, serta UMKM dapat bersaing secara efektif di pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun