Bayangkan hidup di mana setiap ekspresi emosi adalah sebuah rumus matematis yang rumit. Di mana senyum, tangis, dan amarah bukanlah refleks alamiah, melainkan serangkaian algoritma sosial yang harus kalian hafal, seperti mencoba memecahkan kode rahasia kehidupan manusia
Novel 'Almond' membongkar perjalanan intim Yoonjae, seorang pemuda dengan amigdala mungil yang merampas kemampuannya untuk merasakan spektrum emosi. Baginya, dunia bukan sekadar warna-warni perasaan, melainkan sebuah peta navigasi kompleks yang harus dipelajari hingga sedetail mungkin.
Kisah tentang bagaimana menemukan kemanusiaannya di balik tembok alexithymia, mari kita pelajari bagaimana Yoonjae kecil mengelola dan menghadapi emosinya melalui teori psikologi :
1.Struktur kepribadian id
Id merupakan suatu kepribadian atau sikap yang lebih mendahulukan nafsu. (Thoiah Amaliyah,2022;5)
a. Ceroboh,
Perilaku ceroboh dari Yoonjae tampak dari perbuatannya ketika hendak membawa Gon pulang, padahal ketika itu Gon sedang bersama dengan Cheolsa, seorang anak berandalan yang dikenal Gon di pusat penahanan remaja.
Aku tidak begitu percaya diri menyebut kata Cheolsa. Bakpao hanya mengernyitkan pipinya.
“Memangnya kau mau ke sana? Aku sih tidak merekomendasikannya untukmu.”
“Iya,” jawabku singkat. Aku tidak punya waktu untuk berbincang-bincang dengannya. Bakpao mengecap mulutnya beberapa kali. (Almond, hal 192)
Jika diperhatikan kembali Yoonjae melupakan semua resiko yang akan dihadapinya hanya untuk menemukan Gon, ia hanya ingin melakukan apa yang diinginkan. perilaku ini lebih ke id, karena perilaku ceroboh Yoonjae hanya dikarenakan oleh nafsu belaka, yakni karena Gon adalah teman satu-satunya yang ia miliki. (Thoiah Amaliyah,2022;5)
2. Struktur kepribadian ego
Ego merupakan sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengaruh individu terhadap dunia sebagai obyek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. (Thoiah Amaliyah,2022;6)
a. Empati
Yoonjae yang menderita Alexithymia yang kesulitan mengenali emosi, secara insting tetap bisa merasakan rasa kasihan terhadap keadaan di sekitarnya.
“Sebaiknya hentikan saja kalau kau hanya ingin membuatku merasakan sesuatu”
“Kenapa?”
“Kupu-kupunya kesakitan” (Almond, hal 128)
Yoonjae merasa iba ketika Gon bermain-main dengan seekor kupu-kupu hanya untuk memuaskan rasa penasarannya akan keterbatasannya. Yoonjae dapat merasakan perasaan empati dari pengalaman yang pernah dia rasakan sebelumnya, bahwa sesuatu yang tidak nyaman akan membuat sakit. (Thoiah Amaliyah,2022;7)
3. Struktur kepribadian super ego
Super ego merupakan struktur kepribadian seseorang yang menjadi penuntun moral dan apresiasi seseorang. Super ego ini berfungsi sebagai lapisan yang menolak sesuatu yang bertentangan dengan prinsip moral. (Thoiah Amaliyah,2022;7)
a. Simpati
Yoonjae yang menderita Alexithymia yang kesulitan mengenali emosi, secara insting tetap bisa merasakan rasa kasihan terhadap keadaan di sekitarnya.
Terdapat sebuah jejak seperti titik hitam persis di tempat kupu-kupu itu berada. Aku hanya berharap kupu-kupu itu bisa pergi ke tempat yang nyaman. Selain itu, aku berpikir seandainya aku bisa mencegah penderitaan yang dialami kupu-kupu tadi. (Almond, hal 131)
Tokoh utama merasakan simpati terhadap kupu-kupu yang sudah meninggal karena digunakan sebagai bahan percobaan oleh Gon untuk menguji penyakit Alexithymia yang dialami oleh Yoonjae, sehingga menyebabkan kupu-kupu tersebut mati. Yoonjae merasakan simpati terhadap kupu-kupu yang sudah mati tersebut, dan membayangkan andai saja dia bisa mencegah penderitaan yang dialami oleh kupu-kupu tersebut. (Thoiah Amaliyah,2022;9)
Yoonjae dalam novel Almond mencerminkan kompleksitas kepribadian melalui interaksi antara id, ego, dan superego.
Id mendorongnya untuk bertindak impulsif, sedangkan ego membantunya menavigasi realitas dengan empati dan perhatian. Superego menuntunnya untuk berbuat baik dan menunjukkan moralitas. Dalam perjalanan hidupnya, Yoonjae mengajarkan kita bahwa meski terjebak dalam ketidakmampuan memahami emosi, tindakan kebaikan dan kejujuran tetap dapat bersinar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H