Mohon tunggu...
Nersiana pole
Nersiana pole Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasib adalah Pilihan

15 April 2016   18:51 Diperbarui: 15 April 2016   18:54 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

NASIB ADALAH PILIHAN DIRI-SENDIRI

Kebanyakan dari orang menganggap bahwa NASIB itu sudah ditentukan oleh TUHAN .
Padahal kalau dipikir lebih mendalam lagi nasib itu kita sendiri yang tentukan tergantung dari diri sendiri itu adalah pilihan kita sendiri.

Kita lihat dari sekeliling kita sendiri orang yang sukses mencapai impianya dan yang belum sukses dalam mencapainya .kita tau kan orang yang sukses pasti butuh kerja keras walaupun banyak rintangan yang dihadapi jatuh-bangun pasti ada , tapi karena dia percaya diri semua rintangan yang dihadapinya hanyalah seperti orang yang tertusuk duri dan kalau kita lebih bergaul dengan orang yang sukses pasti kita juga akan termotivasi menjadi orang yang sukses . 

Kemudian kita bertanya kepada orang yang suskses . saya tau SUKSES itu tidak mudah. Tapi coba kita tanyakan apa yang dia lakukan sehingga ia bisa mencapai kesuksesan ,pasti dia akan menjawab sukses itu perlu kerja keras dan rajin biar pun jatuh tapi kalau ada keinginan untuk terus mencoba pasti apa yang kita akan capai pasti berhasil.

Dan coba kita lihat disekeliling kita yang belum sukses . bagaiamana ia sukses sedangkan setiap harinya ia malas .tapi ada yang ingin sukses tapi dia menyerah,putus asa apa yang dilakukannya mungkin pernah gagal tapi karena merasa putus asa karena sudah gagal tidak mau lagi mencoba ia pasrah akan dirinya , bagaimana caranya sukses kalau begitu ?????

Jadi saya bisa menyimpulkan bahwa NASIB itu ditentukan diri kita sendiri ,kalau kita mau sukses kita bisa lakukan (OLAETLABORA) yang berarti berdoa dan bekerja.

Kalau ada kemauan dan kepercayaan diri pasti di situ ada jalan keluarnya solusi masalah yang dihadapi .
Semoga artikel ini dapat menginspirasi para pembaca,bila ada kesalahan mohon dimaafkan . trimakasih 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun