Mohon tunggu...
Nero Taopik Abdillah
Nero Taopik Abdillah Mohon Tunggu... -

Bergiat di Komunitas Ngejah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Liburan Ala Komunitas Ngejah

25 Desember 2014   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:28 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14194723401131135254

Libur akhir tahun sudah tiba. Ada dua minggu tanpa aktivitas sekolah untuk para pelajar mungkin juga untuk para santri, pun bagi tenaga pengajar. Secara kebetulan, kebanyakan pengurus Komunitas Ngejah adalah mereka yang masih berstatus pelajar, santri, dan tenaga pengajar, walau pun memang ada juga yang memiliki latar belakang di luar tiga status tersebut.

Jika kesempatan ini digunakan untuk bertamsya ke luar kota atau luar negeri oleh mereka yang berkantong tebal, ini berbeda dengan liburan yang sedang kami canangkan. Kami berencana untuk mengisi kegiatan liburan dengan mengunjungi kampung-kampung terluar yang berada di wilayah Garut bagian selatan. Kegiatan ini akan kami gabungkan dengan program Gerakan Kampung Membaca dan Pembangunan Pojok Baca yang sudah dua tahun belakang ini, menjadi agenda utama Komunitas Ngejah. Dua program utama sebagai jalan menuju cita-cita kami, yakni akan terciptanya kampung berbasis literasi.

Ada empat kecamatan yang menjadi target kunjungan, yakni Kecamatan Peundeuy, Cibalong, Cisompet, dan Cihurip. Keempat kecamatan tersebut, merupakan daerah yang menawarkan panorama alam yang indah. Ada sungai yang membentang dengan jembatan rawayan (jembatan yang terbuat dari bambu) yang membuat kami tegang ketika melewatinya, hamparan sawah dan gelombang perbukitan, serta suasana kampung yang masih kental. Rumah-rumah panggung sederhana tentu saja menjadi pemandangan tersendiri, kesederhanaan masyarakat serta tradisi gotong royong yang mungkin saja masih terpelihara dengan baik.

Selama lima hari (26-30 Desember), kami akan mengunjungi kampung demi kampung yang berada di empat kecamatan tersebut dengan mengendarai motor. Jika motor tidak memungkinkan kami bawa ke lokasi Gerakan Kampung Membaca, maka hal yang mungkin kami lakukan adalah menitipkannya di rumah warga. Tentang cara kami istirahat (tidur), ada dua kemungkinan, mendirikan tenda di alam terbuka, atau numpang di rumah warga.
Di setiap kampung yang kami kunjungi, kami akan menggelar kegiatan GKM yang muaranya mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya membaca. Rangkaian kegiatan telah coba kami siapkan, seperti mewarnai dan menggambar bersama, mendongeng, baca puisi, menyanyi, nonton film pendidikan, game-game yang mengasah konsentrasi, dan tentu saja kegiatan membaca bersama. Setiap lokasi GKM kemudian akan dibangun sebuah Pojok Baca dengan cara menghibahkan sebuah rak berukuran 1,5 x 1,5 m, serta sekitar 50 buku. Ini hanya semacam stimulus saja. Harapannya para pengelola setempat mau mengembangkannya hingga mampu menyediakan bahan bacaan yang lengkap bagi kebutuhan masyarakat sekitar. Tentang pengelola, seperti yang sudah kami lakukan sebelumnya, kami akan bersinergis dengan generasi muda yang menjadi penggiat Posyandu, tokoh keagamaan, atau organisasi pemuda.

Rasanya, waktu itu ingin segera tiba. Sudah segera ingin mandi di sungai, merasakan ketegangan melintasi jembatan rawayan, berlarian di pematang sawah, melihat gundukan pemukiman warga dari atas bukit, menghirup udara bebas tanpa bising kendaraan, serta gelak tawa bocah-bocah desa. Dan tentu saja, kami ingin segera berbagi melalui kegiatan Gerakan Kampung Membaca dan pembangunan Pojok Baca edisi akhir tahun.

Di luar relawan Komunitas Ngejah, jika ada diantara Tuan dan Puan yang secara kebetulan menengok tulisan ini dan tertarik untuk bergabung, dengan sangat senang hati kami mempersilahkannya. Tentu saja dengan beberapa syarat yang harus dilengkapi, yakni memiliki kondisi tubuh yang sehat, membawa kendaraan pribadi, mampu memenuhi kebutuhan pribadi untuk makan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya. Mungkin lebih baik, jika Tuan dan Puan pun, membawa buku bacaan, buku tulis atau perlengkapan lainnya untuk dihibahkan, yang tentunya guna turut serta mendukung gerakan literasi yang sedang kami jalankan. Sebagai informasi, Tuan dan Puan boleh menghubungi kami melalui FB: komunitas Ngejah. *** (NTA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun