Mohon tunggu...
neri maior
neri maior Mohon Tunggu... Buruh - Surveyor, setiap hari jadwal akan di Update lagi..dan ini berpengaruh pada setiap kegiatan

Bermusikk adalah cara berpartisipasi dalam bahasa tubuh atau bahasa Suara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terang Adalah Redup yang Berkesudahan

9 Juli 2024   00:47 Diperbarui: 9 Juli 2024   00:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lateloluna(koleksi pribadi)

saat itu kabar tak lagi gelap dan terang hemat berdatangan, suatu hari yang ditunggu-tunggu ini datang menjamu sedemikian rupanya simbol dari keniscayaan. Ragu adalah sebuah tekat, gampang kemBali dan perGi, hingga ke puncak dari segala sesuatu yang empunya Intuisi. Suatu hal yang semerbak berkecamuk mulai menggelora, hilang di antah berantah layak untuk ubah posisi besok supaya bisa biasakan pergi untukmu juga, yang gelora tetap gelora, yang merdeka tetap merdeka, yang menang tetap menang, yang  kalah tetap kalah, asal yang tetap yang baik. Semuanya adalah sungaii -sungai yang tak terputus dari batu yang fana agar kesempatan menjadi terang bukanlah cahaya yang redup.. #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun