Mohon tunggu...
Alvia
Alvia Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu RT

Ibu RT yang suka baca dan tulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja dan Kenangan

15 Oktober 2024   16:29 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah langit yang meredup
Aku berdiri memandang jingga yang memudar  
Di antara awan yang berarak lembut
Ada bayangmu terselip di sela senja yang samar

Dulu, kita pernah berdiri di sini
Menyulam tawa di antara gemuruh angin sore
Kini, hanya sunyi yang menyelimuti
Kau telah pergi
namun hatiku tak pernah lepas dari bayangmu

Setiap kilauan mentari yang tenggelam  
Menghidupkan kembali cerita yang tak pernah padam
Tentang kita
tentang cinta yang tak pernah karam
Meski waktu terus melaju
meski kau tak lagi dalam genggaman

Aku mencari di langit
sebaris pesan dalam warna merah yang memudar perlahan
Adakah kau di sana menatapku diam-diam?
Seperti aku yang selalu menunggu dalam kerinduan

Senja ini menyimpan tangis tak bersuara
Menitipkan rinduku hingga kita bertemu dalam keabadian yang tenang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun