Asosiasi Bursa Kerja Indonesia (ABKI) turut serta dalam kegiatan penyamaan persepsi terkait bantuan pemerintah yang bertujuan mengembangkan pengajaran berbasis pabrik atau Teaching Factory (Tefa) melalui Skema Pengimbasan. Acara yang berlangsung di SMK Al Mufti, Subang, ini mengangkat dua poin penting: pengembangan model pengajaran berbasis industri dan urgensi sertifikasi untuk meningkatkan daya saing lulusan SMK. ABKI memberikan materi seputar Teaching Factory yang dirancang agar siswa mendapatkan pengalaman belajar di lingkungan kerja nyata, mendekatkan mereka pada praktik industri yang sebenarnya. Skema Pengimbasan ini bertujuan agar sekolah-sekolah lain dapat mengikuti jejak SMK-SMK yang telah sukses mengimplementasikan Teaching Factory, dengan dukungan fasilitas dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Selain itu, ABKI juga menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi bagi siswa SMK. Sertifikasi tidak hanya menjadi bukti keterampilan yang dimiliki, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam memasuki dunia kerja. Dalam era persaingan global, sertifikasi memberikan keunggulan bagi para lulusan untuk bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.
ABKI mendukung penuh program pemerintah yang mendorong pelaksanaan Teaching Factory dengan melibatkan industri dan dunia usaha sebagai mitra strategis. Dengan adanya Skema Pengimbasan, sekolah diharapkan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran berbasis industri, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja dan bersertifikat.
Melalui acara ini, ABKI memperkuat komitmennya dalam mendukung kolaborasi antara pendidikan kejuruan, industri, dan pemerintah, guna meningkatkan kualitas lulusan SMK di Indonesia dan menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H