Mohon tunggu...
AJI WIDYA NARENDRA
AJI WIDYA NARENDRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Narendra

Jadilah yang terbaik dari yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor Usia dan Kehadiran Sosial Dominasi Penyebab Gangguan Kesehatan Mental Mahasiswa Keperawatan Selama Pandemi

26 Desember 2024   13:29 Diperbarui: 26 Desember 2024   13:28 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malang, 26 Desember 2024 -- Pandemi COVID-19 membawa dampak multidimensional pada berbagai sektor, termasuk pendidikan. Salah satu dampak signifikan terlihat pada kesehatan mental mahasiswa keperawatan yang mengikuti pembelajaran daring. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Melizza dan tim dari Universitas Muhammadiyah Malang mengungkapkan bahwa stres, kecemasan, dan depresi menjadi masalah utama yang dialami mahasiswa selama pandemi.

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Keperawatan (Volume 8, Nomor 2, Tahun 2022) melibatkan 278 mahasiswa keperawatan aktif dari angkatan 2017 hingga 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner DASS-21 dan Community of Inquiry (CoI) Survey.

Hasil Penelitian

Hasil menunjukkan bahwa faktor usia menjadi penyebab utama stres pada mahasiswa dengan tingkat signifikansi 0,030. Kehadiran sosial (social presence) juga berkontribusi signifikan terhadap stres dengan nilai p<0,002. Sementara itu, kehadiran kognitif (cognitive presence) adalah faktor dominan yang memicu kecemasan dan depresi, masing-masing dengan nilai p<0,008 dan p<0,001.

Mayoritas responden berada dalam rentang usia 20-24 tahun (77%) dengan jenis kelamin perempuan (82,4%). Mahasiswa perempuan dilaporkan lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental dibandingkan laki-laki, meskipun jenis kelamin tidak menjadi variabel signifikan dalam penelitian ini.

Pentingnya Pendekatan Holistik dalam Pembelajaran Daring

Peneliti menegaskan bahwa pengajar tidak boleh hanya berfokus pada salah satu aspek pembelajaran daring, seperti kehadiran sosial, kognitif, atau pengajaran saja. Ketiga komponen ini harus terintegrasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang mendukung kesejahteraan mahasiswa secara keseluruhan.

"Diperlukan evaluasi metode pembelajaran daring agar lebih interaktif, menarik, dan tidak membosankan. Dengan pendekatan holistik ini, mahasiswa dapat lebih aktif berpartisipasi dan terhindar dari stres, kecemasan, maupun depresi," ungkap Nur Melizza, salah satu penulis utama penelitian tersebut.

Rekomendasi bagi Dunia Pendidikan

Penelitian ini memberikan gambaran penting tentang dampak pandemi terhadap kesehatan mental mahasiswa. Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan dapat mengembangkan strategi pembelajaran daring yang inklusif dan memperhatikan kesejahteraan mental mahasiswa. 

Sementara itu, mahasiswa diimbau untuk menjaga keseimbangan antara akademik dan kesehatan mental mereka dengan memanfaatkan dukungan sosial, mengelola waktu belajar secara efektif, dan mencari bantuan jika mengalami gangguan psikologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun