Mohon tunggu...
Aulia Nuril Ardhi
Aulia Nuril Ardhi Mohon Tunggu... Editor - Universitas

Mahasiswa TI UMM 2016

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Cyber Ethics di Era Millenial dan Gen Z

27 November 2019   15:45 Diperbarui: 27 November 2019   16:00 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada era millenial saat ini, banyak cara yang dilakukan yang dilakukan untuk menekan kejahatan cyber. Dikutip dari maxmanroe.com kejahatan cyber atau cyber crime adalah suatu aktivitas kejahatan di dunia maya yang memanfaatkan jaringan komputer sebagai alat dan jaringan internet sebagai medianya.

Untuk menekan cyber crime cara yang dilakukan tidak harus dengan menggunakan aturan-aturan tertulis seperti contohnya UUITE, melainkan dapat menggunakan apa yang disebut cyber ethics. Cyber ethics sendiri adalah aturan tak tertulis yang dapat menjadi panduan masyarakat. Tujuan dari cyber ethics adalah memudahkan proses interaksi setiap sosial di internet atau di dunia cyber. Dan tujuan lain dari adanya cyber ethics dapat menyamakan persepsi yang tidak dapat dilakukan dengan aturan tertulis.

Dikutip dari thriveglobal.com ada 10 aturan dari Netiquette atau cyber ethics berdasarkan Shea, point pentingnya adalah kita harus ingat kita di internet melakukan interaksi dengan sesama manusia. Yang berarti setiap interaksi kita selalu berhubungan dengan orang di dunia nyata , diharapkan kita bisa lebih bijak dalam berinternet dan berhati hati.

CNN menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian Pew Research Center sekitar 41% orang dewasa pernah dilecehkan secara online dan 66% pernah menyaksikan kegiatan pelecehan secara online tersebut. Sekarang pengguna internet bukan hanya dari generasi-Z dan generasi millenial, namun sudah menjadi multi generasi, mulai dari tua dan muda semua menggunakan internet.

Dalam hal ini ada sebuah contoh yaitu ada youtuber lokal dari Indonesia yang memiliki jutaan subscriber yang diketahui memiliki gaya hidup yang bebas dan sukses meng influence para subscribernya namun youtuber ini sering berkata kasar dan mengumpat . Dimana perbuatan tersebut tidaklah baik di masyarakat meskipun internet adalah bebas dan boleh diakses siapa saja. Hal tersebut salah karena youtube merupakan ruang publik.

Berdasarkan sudut pandang pribadi saya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa sekarang semakin banyak anak-anak yang mengakses internet atau berada di dunia cyber. Itulah kenapa cyber ethics sangatlah penting. Kebijaksanaan dalam mengakses konten di internet tidaklah cukup untuk menjaga etika dari millenial dan Gen-Z dan lebih buruknya nanti dapat berefek pada turunnya etika di masyarakat.

Di samping dari hal-hal diatas setiap pribadi harus memiliki filter untuk menerima hal-hal yang didapat di internet dan juga beretika di internet dengan baik. Kedua hal tersebut sangatlah berdampak di masyarakat dan di dunia cyber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun