assalam
udah lama gak nulis di kompasiana, akhirnya gatal juga... mumpung bayaran dari Halma cair, nulis dulu ah....
Masih dari hingar bingar timnas U19 yang lolos ke Myanmar... Ada fakta yang menarik yang mungkin sudah diulas oleh para kompasianer yang akan saya ulang lagi... Yaitu ketiadaan satu pun pemain biaan klub ISL masuk ke skuad U19. Mari kita cek :
- Ravi Murdianto (GK) - 08/01/1995 (Perserang)
- Rully Desrian (GK) - 19/12/1996 (Diklat Sumbar)
- Awan Setho Raharjo (GK) - 20/03/1997 (SSB Persisac)
- Febly Gushendra (D) - 24/02/1995 (Diklat Ragunan)
- Muhamad Sahrul Kurniawan (D) - 05/06/1995 (Persinga Ngawi)
- Putu Gede Juni Antara (D) - 07/06/1995 (Diklat Ragunan)
- Hansamu Yama Pranata (D) - 11/01/1995 (SAD Uruguay)
- Muhammad Fatchu Rochman (D) - 28/06/1996 (Persekap Pasuruan)
- Dimas Sumantri (D) - 17/11/1995 (PSDS Deli Serdang)
- Mahdi Fahri Albaar (D) - 27/09/1996 (SAD Uruguay)
- Muhammad Hargianto (MF) - 24/07/1996 (Diklat Ragunan)
- Dio Permana (MF) - 07/06/1995 (Persema Malang)
- Zulfiandi (MF) - 17/07/1995 (PS Bireun Aceh)
- Paulo Oktavianus Sitanggang (MF) - 17/10/1995 (Jember United)
- Evan Dimas (MF) - 13/03/1995 (Persebaya 1927)
- Hendra Sandi Gunawan (MF) - 10/02/1995 (Persiraja Banda Aceh)
- Yabes Roni Malaifani (F) - 06/02/1995 (Putra Kenari Alor)
- Dinan Yahdian Javier (F) - 06/04/1995 (SAD Uruguay)
- Ilham Udin Armaiyn (F) - 10/05/1995 (Diklat Ragunan)
- Maldini Fahri Albaar (F) - 01/07/1996 (SAD Uruguay)
- Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (F) - 26/10/1995 (Persekap Pasuruan)
- Muhammad Dimas Drajad (F) - 30/03/1997 (Persegres U21
- Angga Febriyanto Putra (F) - 04/02/1995 (SAD Uruguay)
Nah, perhatikan nama-nama klub pemain tersebut. Tak ada satupun dari klub-klub ISL muncul di sana... Bahkan dari pemain SAD, hanya ada 5 dan dari 5 tersebut hanya 2 yang rutin dimainkan yaitu Maldini dan Hansamu. Coba kalau SAD yang mewakili U19, bisa-bisa nasibnya tidak jauh beda dengan kakak-kakak mereka sebelumnya... Atau adik adiknya yang dilatih Mundari (Golongan) Karya... Hancur Lebur..;.
Dari data tersebut dapat kita buat kesimpulan sederhana : Proses pembinaan pemain muda di ISL gagal total, padahal ada syarat dari PSSI bahwa ada tim junior di masing-masing klub ISL... Terbukti kompetisi juniornya ISL tidak menghasilkan satupun pemain yang layak menurut coach IS. Artinya kontribusi ISL di hasil maksimal Timnas U19 NOL BESAR...
So, masihkah mengagung-agungkan bahwa ISL adalah liga terlaki dan terjeger????
wassalam
P.S : dikarenakan keterbatasan akses internet (maklum di kampung), komen-komen akan saya balas besok...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H