Mohon tunggu...
Neny Silvana
Neny Silvana Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Unik, ekspresif, menarik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana, Indonesia Mini

24 November 2011   10:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:15 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Beberapa hari tak posting menimbulkan beberapa pertanyaan dari teman-teman. Kenapa aku mogok nulis lagi? Masih sakitkah? Atau kena demam KOMPASIANIVAL nominator kompasianer terfavorit hingga mati gaya? Atau aku masih kerepotan karena nggak ada asisten rumahtangga?

Semua jawabannya benar. Sejujurnya hampir selama 10 hari aku terserang disentri, membuat tubuhku lemas dan agak malas beraktivitas. Ditambah lagi sampai saat ini aku belum mendapatkan pengganti asisten rumahtangga yang baru, waktuku benar-benar habis tersita untuk beberes rumah dan menjadi sopir anak-anak. Memang ada asisten rumahtangga yang pulang pergi, tapi tetap saja tak bisa diandalkan. Peran sertaku sebagai istri dan ibu sedang sangat dibutuhkan di sini. Apalagi hampir dua minggu ini, suamiku dinas keluar kota.

Suasana Kompasiana yang sedang panas dan tidak nyaman, juga membuat aku lebih berhati-hati dalam menulis artikel atau berkomentar. Meskipun aku bawel, namun aku bukan tipe orang yang suka berdebat. Ratusan artikel pro dan kontra tentang pemilihan kompasianer terfavorit 2011 dan kasus Titi bermunculan hampir tanpa jeda. Daripada aku salah bicara,  aku lebih memilih untuk diam sesaat, menyimak, dan tidak terlibat di dalamnya. Alhamdullilah, akhirnya kasus Titi berakhir dengan happy ending. Sesuai harapan kita semua, terkuak semua misteri secara nyata.

Menjadi pengamat artikel teman-teman selama beberapa hari,  dari tanggal 14 November 2011 - 24 November 2011, membuat aku mendapatkan banyak pengalaman baru. Aku dapat mengetahui bermacam-macam karakter teman-teman secara pribadi. Karena secara tak langsung, dari artikel yang mereka tulis atau mereka komentari,  menggambarkan kepribadian seseorang. Selain itu, aku juga  mempunyai kesempatan berkunjung ke artikel teman-teman, meskipun tak meninggalkan jejak. Kegiatan yang jarang aku lakukan, karena keterbatasan waktu.

Waduh, sungguh suprise bagiku. Betapa berwarnanya KOMPASIANA. Sungguh INDONESIA MINI. Tak perlu aku  jauh-jauh dateng ke Taman Mini atau mengujungi berbagai pulau.  Semua benar-benar ada di sini. Beragam suku budaya ada di sini. Beragam profesi dengan berbagai intelektualnya juga ada di sini.  Berbagai usia dengan kepribadiannya masing-masing juga ada di sini.

Serunya lagi, di sini bener-bener rameeeee. Semua obrolan menjadi menarik. Dari obrolan humor ringan, hingga obrolan bermuatan politik. Kadang saling tertawa terbahak-bahak, saling menggoda, saling memberi dukungan, dan saling memuji. Namun tak jarang juga, saling berdebat, saling marahan, dan saling ngambek. Inilah kompasiana, POTRET KELUARGA INDONESIA yang sesungguhnya. Saling bekerja sama dalam menyelesaikan semua masalah, namun tak jarang juga saling mencela dan menyalahkan. Tapi tentunya semua dilakukan dengan tujuan untuk kebaikan dan kemajuan kita bersama.

Kompasiana, komunitas yang asalnya kukira tak nyata, namun ternyata bisa terlihat sangat nyata.

=========================

(gambar : google)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun