Auguste Comte lahir pada 19 Januari 1798, di Montpllier, Prancis. Comte hidup pada masa setelah terjadinya Revolusi Prancis dan Napoleon diaman pada saat itu masyarakat Eropa telah dirubah oleh sebuah tananan dari ilmu pengetahuan dan teknologi serta Revolusi Industri yang belum dipahami oleh siapapun. Pada saat itu masyarakat mengalami berbagai konflik dan kekerasan serta terombang-ambing dalam hal perasaan, tindakan. Masyarakat juga tidak percaya pada keyakinan dan intuisi yang mapan akan tetapi, mereka juga tidak mampu untuk menggantikannya.
Auguste Comte merupakan filsuf yang mengembangkan positivisme yaitu pandangan yang menekankan pada sebuah cara untuk menemukan kebenaran. Aliran positivisme Comte memiliki pengaruh kuat pada empirisme yang menjadi bagian penting dalam postivisme. Emprisme menyatakan bahwa sebuah objek itu harus dapat diamati dan diukur sesuai objek yang jelas. Menurut Comte, pengetahuan harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat diamati dan diuji secara empiris, bukan sebuah asumsi pribadi.
Dalam positivisme Comte, observasi menjadi landasan untuk membangun sebuah pengetahuan ilmiah yang dapat dibuktikan. Dengan menggunaka observasi yang berupa pengamatan dan pengukuran, kita dapat memahami dunia dengan lebih baik sehingga dapat mengatasi masalah sosial.
Jadi, aliran positivisme Comte, menekankan bahwa pendekatan empiris sangat penting digunakan dalam membangun sebuah pengetahuan yang valid, sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H