Mohon tunggu...
Nenvira Nafanina
Nenvira Nafanina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya tertarik dan memiliki hobi memasak serta berwisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Apriori: "Keragu-raguan dan Pencarian Kebenaran" dalam Pemikiran Rene Descartes

11 Januari 2024   19:26 Diperbarui: 11 Januari 2024   23:20 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu filosof modern pertama dan matematikawan asal Prancis adalah Rene Descartes. Ia lahir pada 31 Maret 1956 di La Haye, Prancis. Descartes dijuluki sebagai Bapak Filsafat Modern dikarenakan berhasil menjungkir balikkan dunia lama pada dan kosmos teologi. Salah satu karya Descartes yang dinilai penting adalah Discourse de la Methode dan Meditationes de prima Philosophia. 

Rene Descartes memiliki salah satu konsep pemikiran "Cogito, ergo sum" yang berarti "Aku berpikir, maka aku ada". Dalam konsepnya Descartes ingin mengetahui suatu keberadaan Tuhan dengan akal manusia menggunakan metode apriori yaitu keragu-raguan untuk mencapai suatu kebenaran yang tidak terbantahkan. Salah satu argument yang dikemukakan Descartes adalah argumen ontologis yang berusaha membuktikan suatu keberadaan Tuhan melalui pemikiran yang rasional. Descartes mempercayai bahwa keberadaan Tuhan adalah kebenaran apriori yang dapat dikethui dengan pemikiran rasional.

Dengan metode apriori, Descartes juga menyimpulkan bahwa kita tidak boleh menyimpulkan sesuatu sebelum kita benar-benar mengetahuinya sendiri. Untuk mencapai ini kita harus meragukan segala sesuatu dan mencari kebenaran terlebih dahulu menggunakan pemikiran yang rasional dan kristis. maka dengan ini Descartes juga memberikan dasar perkembangan ilmu pengetahuan dengan melakukan keragu-raguan bahwa, kebenaran berasal dari apa yang kita pikirkan. Descartes percaya bahwa, dengan mempertanyakan dan mengetahui sendiri, kita bisa mendapatkan pemahaman tentang kebenaran yang klebih dalam.

Dengan meragukan segala sesuatu sebelum kita mempercayai dan menerima suatu kebenarannya itu hanya dapat dilakukan dengan penelitian dan pemikiran yang cermat, sehingga kita mendapatkan pemahaman yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun