Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Duka dari Kupang: Mantan Gubernur NTT Meninggal Dunia

19 Desember 2021   15:29 Diperbarui: 19 Desember 2021   16:16 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frans Leburaya (kanan) saat menjabat sebagai Gubernur NTT mendampingi mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti saat melakukan kunjungan di NTT. ANTARA FOTO

Hari ini, 19 Desember 2020, masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) digemparkan dengan berpulangnya mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya ke Sang Pemilik Kehidupan. Gubernur dua periode ini meninggal dunia tadi siang setelah dirawat intensif selama tiga minggu di Rumah Sakit Sanglah Bali.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Bernadus, adik kandung dari Frans Lebu Raya kepada Antara News di Kupang.

"Benar Kaka saya baru saja meninggal di RS Sanglah, dan saat ini saya sedang bersiap untuk ke Bali," katanya.

Hal ini juga diakui oleh salah seorang staf Khusus Gubernur NTT, Aloysius Liliweri. Ia mengatakan bahwa Pemprov NTT berduka atas berpulangnya mantan Gubernur NTT itu dan menyiapkan segala sesuatu untuk penjemputan jenazah dan proses pemakaman.

"Pak Gubernur sudah perintahkan agar menyiapkan segala sesuatu," tambah dia.

Frans Lebu Raya adalah seorang politisi yang lahir dan besar di Pulau Adonara, Flores Timur NTT pada 18 Mei 1960. Setelah berkiprah di dunia swadaya masyarakat, ia memilih memasuki dunia politik pada saat reformasi, tahun 1998.

Frans Lebu Raya memilih bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena sosok Megawati yang saat itu memiliki pengaruh yang cukup kuat setelah lengsernya orde baru. Dengan semangat marhaenisme, PDIP menjadi partai yang menyaingi Partai Golkar.

Bagi penulis, keputusan memasuki dunia politik menjadikan Frans Lebu Raya sebagai salah tokoh panutan dalam dunia perpolitikan dan pemerintahan di Provinsi NTT.

Ia membutuhkan lima tahun berpolitik untuk menduduki posisi penting di Provinsi NTT. Pada tahun 2003, Frans Lebu Raya menjabat sebagai wakil Gubernur NTT mendampingi Gubernur Piet A. Tallo di periode keduanya. Setelah era Piet Tallo berakhir pada tahun 2008, Frans Lebu Raya menerima tongkat estafet kepemimpinan hingga yang dipilih secara langsung oleh rakyat hingga dua periode.

Kesuksesan Frans Lebu Raya di dunia politik tidak terlepas dari latarbelakang kehidupannya sebagai seorang anak tani dari Adonara. Semangat dan daya juang sebagai anak dari kampung ditunjukkan dalam sikap berpolitiknya, yang kemudian ketika ia menjabat sebagai gubernur, ia tidak segan-segan dekat dengan rakyat kecil.

Berasal dari kampung inilah yang akhirnya mendorong Frans Lebu Raya melahirkan program Spirit "Anggur Merah" (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) untuk desa-desa di NTT.

Program yang diluncurkan pada HUT ke-53 NTT pada 20 Desember 2010 adalah gebrakan pro rakyat kecil untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan di NTT. Tercatat 2.069 desa di NTT yang menikmati program tersebut. Bukan hanya itu, banyak program yang meninggalkan jejak manis di NTT.

Di masa kepemimpinannya, Frans Lebu Raya mendapatkan penghargaan atas dedikasinya menjaga kerukunan antar umat beragama di NTT. Selain itu, Frans Lebu Raya juga mendapatkan tanda kehormatan Bintang Tanda Jasa Utama di bidang koperasi.

Salah satu kenangan manis yang ditinggalkan Frans Lebu Raya di akhir jabatannya adalah gedung kantor gubernur dengan desain seperti alat musik tradisional NTT, Sasando.

Terlepas dari berbagai kontroversi yang melibatkannya, Frans Lebu Raya tetap menjadi sosok penting dalam pembangunan daerah Provinsi NTT. Layak disebut sebagai teladan bagi politisi-politisi muda yang melanjutkan tongkat estafetnya.

Selamat jalan Bapak Frans Lebu Raya

Referensi: Satu; Dua;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun