Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengembalikan Monyet kepada Gubernur NTT

10 Desember 2021   08:55 Diperbarui: 12 Desember 2021   08:36 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monyet yang keluar dari mulut Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dititip kembali karena hanya monyet (bukan manusia) yang melakukan sesuatu tanpa memikirkan baik buruknya, untung dan ruginya.

Saya besar dari keluarga petani jagung. Ayah dan ibu saya sangat paham tentang budidaya tanaman jagung untuk tumbuh subur dan bebas hama. Semuanya berdasarkan kearifan lokal yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kami turun-temurun.

Salah satu ancaman serius bagi kebun jagung di kampung kami adalah monyet. Di kampung saya, pada bagian barat merupakan perkampungan (perumahan) sedangkan bagian timur merupakan lahan kebun yang dikelola oleh para petani.

Di bagian timur ini juga terdapat goa dan hutan sebagai markas monyet timor yang masih ada hingga saat ini. Sehingga siapapun yang mengelola kebun di sekitar markas monyet harus mewaspadai monyet sebagai salah satu hama.

Monyet adalah hama yang mengancam sejak awal tanam hingga panen. Biasanya monyet mencuri benih jagung yang ditanam tapi belum tumbuh untuk dimakan, monyet juga mengambil buler jagung yang belum siap dipanen, ubi kayu, pisang, pepaya dan segala sesuatu yang ada di kebun.

Kebiasaan dari monyet adalah bukan hanya mencuri tetapi juga merusak. Adakalanya semua benih jagung dikeluarkan begitu saja, adakalanya jagung yang sudah tumbuh dicabut, singkong yang ditanam juga dicabut kemudian pergi.

Sebuah kebun besar bisa dirusak dalam sekejap karena monyet selalu datang berkelompok. Mereka punya pemimpin yang menuntut mereka masuk dari segala penjuru tanpa diketahui oleh pemilik kebun. Mereka akan beraksi dalam sekejap untuk menghancurkan kebun.

Monyet memang benar monyet. Mereka mencari makan secara membabi buta, tidak peduli ada atau tidak. Jagung yang sudah tumbuh pun dicabut, pikirnya masih ada benih yang tersisa untuk mendapatkan makanan. Singkong yang baru ditanam pun demikian.

Karena itu, monyet merupakan hama paling berbahaya dalam pertanian orang Timor. Tetapi uniknya, para petani sudah mengenal cara kerja monyet sehingga pertanian di sekitar markas monyet tidak pernah dihentikan.

Di kampung saya, perilaku manusia yang melakukan sesuatu tanpa memikirkan baik dan buruknya dianggap bodoh seperti monyet. Hanya monyet yang berpikir untuk perutnya tanpa memikirkan seorang petani berjuang untuk menghidupi keluarganya melalui kebun yang ia punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun