Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Sindiran Erick Thohir Terkait Impor Bahan Baku Farmasi

17 April 2020   08:43 Diperbarui: 17 April 2020   08:48 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor, sehingga alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor," kata Erick.

Mereka mengeruk keuntungan di tengah penderitaan orang lain. Covid-19 yang merupakan bencana nasional seharusnya menjadi agenda penting untuk diselesaikan malah dimanfaatkan demi hasrat mereka yang membabi-buta.

Mafia impor di Indonesia bukan hal yang baru. Menteri Pertanian periode 2014-2019 Amran Sulaiman pernah mengungkap pekerjaan mafia pangan selama kepemimpinannya di Kementerian Pertanian.

Kasus mafia pangan yang telah ditangani Tim Satgas Polri selama ia menjabat sebanyak 784 kasus yang terdiri dari 22 kasus hortikultura, 13 kasus pupuk, 27 kasus ternak, 66 kasus beras dan beberapa kasus lainnya dengan tersangka sebanyak 411 orang.

Mafia impor migas juga tak kalah saing bahkan disebut lebih mengerikan. Fahmy Radhi, salah satu anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang pernah dibentuk Presiden Jokowi pada periode 2014-2015 yang lalu mengungkap mafia migas yang terjadi.

Mereka menemukan bahwa para mafia pemburu rente impor minyak tersebut memperoleh US$ 2-3 barel per hari. Hal inilah yang menyebabkan pembangunan kilang minyak masih sebatas mimpi.

Para mafia impor bekerja dengan cara yang aneh. Mereka ngotot mengimpor barang-barang yang sejatinya bisa diperoleh dalam negeri. Misalnya skandal impor pacul yang sempat menggegerkan publik.

Intinya bahwa para mafia bekerja seolah-olah negara tidak mampu melakukan sesuatu padahal sejatinya kebutuhan impor tak sebesar yang didatangkan.

Oleh karena itu, sindiran Erick Thohir bahwa ada mafia impor alat kesehatan dan bahan baku farmasi mengindikasikan bahwa sejatinya masih ada praktek-praktek buruk di tengah usaha negara memerangi pandemi Covid-19.

Salam!!!

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun