Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan featured

Resuffle Kabinet, Momentum "Menendang" Parpol dari Kabinet

13 Februari 2020   15:58 Diperbarui: 29 Juni 2020   09:08 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita berasumsi bahwa Prabowo Subianto sebagai petinggi partai Gerindra yang tidak membutuhkan loyalitas kepada pemimpin partai maka saya pikir kita perlu sandingkan dengan Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar tetapi tidak masuk dalam daftar tersebut. Asumsi ini dibuang.

Karena itu, kita perlu menggarisbawahi status Prabowo Subianto dalam Kabinet Indonesia Maju. Prabowo Subianto merupakan menteri dari kalangan parpol tetapi bukan partai koalisi.

Memang, keputusannya bergabung dengan pemerintahan Jokowi disebut menambah amunisi koalisi. Akan tetapi, bagi penulis, status Partai Gerindra adalah koalisi abu-abu dan juga oposisi abu-abu.

Artinya, status partai tidak jelas. Prabowo Subianto dan Edy Prabowo bisa menjadi oposisi murni jika kemudian hari mereka terbukti tidak memberikan dampak positif terhadap kinerja pemerintah dan sebaliknya akan menjadi partai koalisi murni jika mereka bertahan dalam kabinet hingga akhir periode.

Ketidakjelasan Partai Gerindra ini terbukti dari anak-anak buah Prabowo masih konsisten mengkritik pemerintah dan beberapa kader partai PDIP yang tidak puas dengan keputusan Prabowo bergabung dengan pemerintahan.

Dalam acara Mata Najwa, pasca keputusan Prabowo Subianto bergabung dengan pemerintah, politisi PDIP Adyan Napitupulu menuntut Prabowo Subianto bekerja ekstra dan harus siap diresufle jika tidak mampu bekerja dengan baik.

Disisi lain, keputusan Prabowo Subianto bergabung dengan pemerintah mengundang cibiran dari berbagai pihak sehingga wajar bahwa dalam implementasi kinerja, Prabowo Subianto masuk dalam jajaran menteri terbaik.

Arti dari semua penjelasan ini adalah kasus Prabowo Subianto sebagai satu-satunya menteri dari kalangan Parpol yang menunjukkan kinerja terbaik merupakan kasus khusus. Banyak faktor yang mempengaruhi.

Berbeda dengan yang lain. Kalangan profesional loyal kepada presiden sedangkan kalangan parpol loyal kepada presiden dan juga partai politik mereka.

Kalangan Parpol Diresufle

Melalui media yang sama, kompas.com, lembaga survei Alvara Research Center juga merilis hasil survei kepuasan publik terhadap seratus hari kerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Hasil survei yang diperoleh sebesar 69,4 persen puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun