Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Biawak Timor, Binatang Langka yang Berbahaya

27 Desember 2019   17:33 Diperbarui: 27 Desember 2019   22:23 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biawak Timor | Mbah Sato Tokopedia

Sangarnya Biawak Timor terlihat pada warna matanya dan kelincahannya menggapai ranting-ranting pohon. Matanya berwarna hitam, moncong berbentuk runcing, penglihatan dan pendengaran yang sangat baik, gigi yang tajam dan perekat kakinya yang mirip tokek membuatnya tidak takut menyerang mangsanya.

Biasanya Biawak timor memangsa kalajengking, ular kawat, belalang, laba-laba, dan cecak untuk kelangsungan hidupnya. Namun, sewaktu-waktu bisa menyerang hewan-hewan besar lainnya dan manusia sebagai upaya perlindungan diri.

Bisanya cukup mematikan. Bahkan sapi atau kambing cukup sekali diserang untuk tewas. Sedangkan manusia dapat mengalami pembekakan dan nyeri pada bagian yang tergigit. Bakteri yang ada dalam liur biawak mampu masuk dalam aliran darah dan mengganggu peredaran darah di seluruh tubuh yang menimbulkan rasa nyeri dan bengkak.

Jika tidak ditangani secara serius, kerusakan jaringan akibat gigitan Biawak dapat menimbulkan infeksi dan luka yang lebih serius. Bahkan, dapat menimbulkan penyakit kulit yang sulit untuk disembuhkan.

Saat ini, Biawak Timor merupakan salah satu reptil yang dilindungi di Indonesia karena terancam punah. Biawak Timor kehilangan habitat aslinya sehingga perkembangan biakan dilakukan dalam penangkaran.

Salam!!!

Referensi: 

Pengalaman Pribadi

Varanus Timorensis

Biawak Timor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun