Sama dengan ular kobra, ular hijau di Timor merupakan salah satu reptil yang sangat ditakuti oleh orang Timor, terlebih para petani.
Fenomena munculnya ular kobra di beberapa titik di Indonesia memang mengundang perhatian publik. Masyarakat yang hidup di sekitar persebaran ular berbahaya tersebut diimbau untuk terus waspada.
Namun sebetulnya hampir semua daerah di Indonesia memiliki reptil tersendiri yang tidak kalah berbahaya. Misalnya ular hijau di Pulau Timor yang dikenal sebagai ular berbisa dan mematikan.
Pada tahun 2012 saya dipaksa berjalan dengan kaki dengan sedikit pincang selama satu bulan akibat gigitan ular hijau dalam perjalanan menuju rumah teman saya.
Di tengah kegelapan malam, kira-kira pukul 22.00 WITA, kaki saya yang hanya dilindungi sendal jepit, tiba-tiba merasakan sengatan kecil yang membuat saya refleks berteriak.
Rupanya, saya menginjak ular tersebut, tepat pada perutnya. Sehingga, dengan mudah, ia membanting kepalanya ke telapak kaki saya.
Karena gelap saya harus berlari kembali ke rumah untuk meminta pertolongan. Sayangnya, obat tradisional untuk menghambat penyebaran racun susah diperoleh pada malam hari.
Karena itu, pengobatannya terlambat sehingga membutuhkan waktu satu bulan untuk saya benar-benar pulih dari gigitan ular tersebut.
Berdasarkan cerita pengalaman dari orang yang sudah pernah merasakan bisa ular tersebut. Ular ini mudah dikenali karena rasa sakitnya berbeda dari yang lain. Kaki terasa berat dan mati rasa sehingga saya yakin bahwa saya digigit oleh ular hijau.
Saya semakin yakin ketika keesokan harinya saya mengecek kembali tempat saya digigit. Di sela-sela rumput tepi jalan, saya menemukan seekor ular hijau. Yang saya duga mematok kaki saya.
Saya tidak tahu jenis ular tersebut, tetapi ciri-ciri ular tersebut adalah bentuk tubuh ular memanjang dengan bentuk memipih ke arah vertikal, bagian sisi atas berwarna hijau terang dengan sisik berwarna hitam di sela-selanya. Bagian sisi bawah berwarna hijau kekuningan polos dan matanya berwarna agak kecoklatan.