Nah, kursus pra-nikah yang mencakup seluruh komponen tersebut diharapkan setidaknya menjawab problem-problem yang sedang dihadapi di Indonesia termasuk problem yang mengancam cinta yang sudah diikat.
Sehingga, upaya pencegahan bukan hanya dilakukan dengan memberikan bantuan tetapi memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya kehidupan dalam pernikahan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kasus hubungan seks sebelum menikah di Indonesia terbilang marak. Karena itu, tidak sedikit perempuan hamil sebelum menikah. Memang laki-laki akan bertanggungjawab atas perbuatannya dan siap menjadi seorang ayah, tetapi sertifikat tidak lagi menjadi syarat pernikahan.
Kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga pun juga disebabkan oleh pernikahan yang tidak siap sehingga bukan tidak mungkin mereka yang menikah karena "kecelakaan" hamil diluar nikah menuju rumah tangga yang berantakan sehingga pemerintah perlu memperhatikan hal ini. Memang bukan tentang sertifikatnya tetapi kursus pra-nikah tidak dapat dilakukan.
Oleh karena itu, kursus pra-nikah ini bukan hanya diberlakukan bagi pasangan calon suami-istri tetapi harusnya diberlakukan juga bagi mereka yang terlanjur menjadi suami-istri tetapi belum melewati tahapan kursus pra-nikah.
Artinya bahwa program pemerintah bukan tentang sertifikat tetapi tentang bagaimana mempersiapkan pasangan suami-istri menjalani sebuah kehidupan berumahtangga.
Oleh karena itu, sebelum penerapan, program tersebut harus dikaji lebih lanjut agar menjawab seluruh persoalan-persoalan dalam rumah tangga.
Mungkinkah sertifikat ini menjadi syarat berpacaran agar jangan terjadi hal seperti yang saya sebutkan di atas? Tentunya tidak juga tetapi setidaknya program ini mencakup semua orang.
Apakah dengan penerapan program tersebut, masalah stunting berkurang? Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dijadikan sebagai prioritas utama? Persoalan-persoalan yang mengancam keutuhan rumah tangga akan hilang?
Belum tentu, tetapi setidaknya ada kajian yang mendalam sehingga ada dampak yang dirasakan dari program yang kira-kira akan merugikan negara myliaran bahkan triliun rupiah.
Jangan sampai program hanya menghabiskan uang negara tetapi tidak membawa dampak yang signifikan.