Ditetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap KONI kepada Kemenpora terkait dana hibah tahun anggaran 2018 menjadi tanda tanya besar dari Imam Nahrawi.
Indonesia kembali digemparkan dengan penetapan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi sebagai tersangka kasus korupsi.
Menurut Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, Imam Nahrawi ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus penyaluran dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) melalui Kemenpora tahun anggaran 2018.
Sehari setelah penetapan, Imam Nahrawi menyerahkan surat pengunduran diri sebagai tanda melepaskan jabatan Kemenpora di dalam kabinet Jokowi.
"Tadi sudah disampaikan pada saya surat pengunduran diri dari Menpora," kata Jokowi, Kamis (19/9/2019) Siang.
Siapakah Imam Nahrawi?
Imam Nahrawi adalah seorang aktivis dan politisi asal Jawa Timur. Usianya yang masih muda Jokowi tertarik dan mengangkatnya menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga pada tahun 2014. Pada waktu itu, usianya baru menginjak 41 tahun dikenal sebagai salah satu menteri muda di dalam kabinet Jokowi.
Pria kelahiran 1973 ini, menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Bandung Bangkalan dan SMPN Konang Bangkalan. Pada tahun 1989, ia melanjutkan studi di pendidikan menengah atas MAN Bangkalan.
Selepas dari itu, pria kelahiran Bangkalan ini melanjutkan studi S1 UIN Sunan Ampel Surabaya. Menarik, studi magisternya ditempuh pada saat ia menjadi menteri dan menyelesaikan studi Magister Kebijakan Publiknya itu di Universitas Padjadjaran pada tahun 2017.
Di tahun yang sama pula, Imam mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Sunan Ampel Surabaya.Â
Pria bernama lengkap Dr. (H.C.) H. Imam Nahrawi, S.Ag., M.KP ini dikenal sebagai aktivis karena karena selalu aktif dalam kegiatan organisasi pada saat mengenyam studi di UIN Sunan Ampel. Ia pernah menjabat sebagai Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya dan aktif dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Bahkan, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PMII Cabang Surabaya, Ketua Umum PMII Koordinator Cabang Jawa Timur, Ketua Umum Dewan Koordinasi Wilayah Garda Bangsa Jawa Timur dan Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa.