Banyak orang yang mengkritik Jokowi terkait dengan pemindahan ibukota misalnya Fadli Zon, Fahri Hamzah, Rocky Gerung dan Sherly Annavita. Akan tetapi, Tsamara Amany membalasnya dengan sangat cerdas.
Indonesian Lawyer Club (ILC) yang dihost oleh Karni Ilyas mengadakan talkshow tentang wacana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan. Nama-nama seperti Fadli Zon, Rocky Gerung, Fahri Hamzah, Tsamara Amany dan lainnya diundang sebagai narasumber dalam acara yang disiarkan langsung oleh TV One ini.
Di sana hadirlah seorang wanita cantik yang mewakili kaum milenial dari Milenial Influencer tidak segan-segan mengkritik Jokowi habis-habisan. Akan tetapi, kritikan wanita cantik yang bernama Sherly Annavita menuai pujian. Pasalnya, kritikan yang dilontarkan dinilai lebih membangun dibandingkan dengan senior-senior politisi seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah terlebih Rocky Gerung. Bahkan, Fadli Zon mengatakan bahwa pemindahan ibukota negara hanya sekedar wacana.
Akan tetapi, yang menarik dan perlu disimak juga adalah pendapat dari salah satu politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany Alatas.
Perempuan berusia 23 tahun ini awalnya ditantang oleh Babe Ridwan Saidi yang terlanjur simpati pada kritikan Sherly Annavita. Tsamara ditantang apakah akan menyaingi opini dan publik speaking Sherly yang notabenenya seangkatan dengan Tsamara. Meski demikian, Bang Karni Ilyas sebagai host hanya menanyakan apa pendapat Tsamara tentang pemindahan ibukota.
Tsamara memang bukan sembarang politisi, ia terbilang cerdas dalam menyiapkan argumentasi dan bukti-bukti pendukung argumentasinya.
Menarik, mengawali pembicaraannya, Tsamara tidak tanggung-tanggung menyebut Fadli Zon yang berbicara tanpa dokumen apapun. Oleh karena itu, menurutnya wajar jika Fadli Zon menilai pemindahan ibukota negara hanya sebatas wacana.
Tsamara mengatakan bahwa, Bapenas sudah melakukan kajian tentang pemindahan ibukota negara sehingga ia sepakat dengan pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan.
Dalam argumentasinya, Tsamara membeberkan alasan pemindahan ibukota negara. Pertama, pemindahan ibukota negara untuk mewujudkan mimpi-mimpi pembangunan Indonesia Centris. Kita tahu, visi Jokowi adalah membuang pola pembangunan Jawa Centris yang selama ini dilakukan.Â
Untuk itu, pemindahan ibukota negara ke Kalimantan menjadi sebuah keputusan penting untuk mendukung visi Jokowi karena  posisi Kalimantan yang berada persis di tengah Indonesia yang dapat menghilangkan stigma Indonesia Barat dan Indonesia Timur.