Akan tetapi, untuk mengawali investasinya, Ahok lebih memilih Pulau Timor untuk memulai investasinya. Kabupaten yang siap menerima investasi Ahok adalah Kabupaten Kupang khususnya Kecamatan Kupang Barat yang terdiri dari Desa Nitneo, Boneana, Oematnunu dan Bolok.
"Nanti Pak Ahok akan datang selama tiga hari di Kupang dan meninjau lokasi investasi di Kecamatan Kupang Barat. Untuk lokasinya itu surat kepemilikan tanah sudah lengkap,"Â sebut Chen
Ketiga desa tersebut menyiapkan lahan sebesar 5000 hektar. Akan tetapi, sebagai awal investasi tersebut, 500 hektar digunakan untuk menanam Jagung.
"Untuk tahap awal, Ahok akan menanam jagung di lahan seluas 500 hektar, dari total lahan yang dibutuhkan sebanyak 5.000 hektar,"Â ujar Ketua PDI-P NTT Emi Nomleni.
Memang di Pulau Timor, Jagung masih dijadikan sebagai makanan pokok sehingga penggunaannya untuk pakan ternak masih sangat minim. Setiap tahun para petani menghasilkan jagung dalam jumlah yang banyak tetapi hanya untuk makan sehingga pemasaran untuk makanan hewan hampir tidak ada. Kalaupun untuk dijual, hanya untuk makan atau diolah menjadi bahan makanan lainnya.
Padahal, jagung bisa digunakan sebagai pakan ternak seperti sapi, babi dan ayam. Daun, batang dan tongkol biasanya untuk sapi sedangkan bijinya untuk babi dan ayam.
Memang selama ini, daun, batang dan tongkol serta kulit jagung digunakan sebagai pakan ternak sapi tetapi hanya dalam waktu tertentu dan terbatas. Padahal, bisa dijadikan silase untuk makanan ternak jangka panjang.
Oleh karena itu, investasi pakan ternak seperti yang dilakukan Ahok bakal berkembang menjadi produksi pakan ternak terbesar apalagi sesuai dengan targetnya bahwa investasi ini akan menjadi perusahaan pakan ternak terbesar pertama di Indonesia Timur.
Produksi pakan ternak ini dinilai akan tepat sasaran apalagi NTT dikenal sebagai propinsi gudang ternak sejak tahun 1938. Kala itu, NTT mengekspor sapi sejumlah 3.000 ekor ke Hongkong.
Pada tahun 1966, Presiden Soeharto mendeklarasikan NTT sebagai gudang sapi nasional hingga berakhirnya era Orde Baru.
Pada tahun 2014, Gubernur NTT dan Gubernur DKI, Jokowi meneken kerja sama pasokan daging sapi untuk Jakarta dari NTT. Hal ini merupakan awal dari pemikiran Ahok untuk berinvestasi pakan ternak di NTT.