Jokowi-Ma'aruf resmi ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Ketidaksempurnaan pencapaian program kerja oleh Jokowi di periode sebelumnya menjadi pekerjaan rumah yang mestinya diselesaikan di periode kedua.
Dalam tulisannya, Lima PR Besar Periode Kedua Jokowi, Dizzman menyebutkan lima hal yaitu Dehalusinasi pilpres, Pendidikan budi pekerti dan etika, Potensi infrastruktur mangkrak, Swasembada pangan dan energi dan Penanganan kasus-kasus hukum dan HAM.
Namun sebetulnya, ada salah satu masalah yang harusnya diselesaikan oleh Jokowi di periode kedua jika Jokowi harus meninggalkan sebuah rekam jejak atau memori yang manis selama mengendalikan kapal Nusantara.
Masalah ini menimbulkan sebuah dilema yang menghampiri masyarakat Indonesia menjelang pemilu 2019. Saat itu, dirilisnya sebuah film yang penuh kontroversi film Sexy Killer. Film dokumenter yang menguak misteri dan kompleksitas bisnis batu bara di Kalimantan. Sejumlah tokoh penting dan petinggi negara Indonesia bermunculan di film produksi Watchdoc ini.
Tak tanggung-tanggung, nama-nama seperti Jokowi, Prabowo dan Sandiaga Uno disebut dalam film tersebut.
Film tersebut mengungkap sisi kelam di balik tambang batubara yang merupakan sumber daya penghasil energi yang mengalirkan listrik di Indonesia.
Kehadiran tambang batubara yang tidak jauh dari lokasi pemukiman dan pertanian berakibat pada hancurnya jalur air bersih sehingga membuat masyarakat kesulitan air bersih baik untuk kebutuhan MCK maupun untuk pertanian.
Selain itu, limbah pabrik menimbulkan polusi udara dan mencemari air bersih sehingga penyebaran penyakit tak terbendung dan kematian anak-anak selalu menghampiri masyarakat sekitar.
Polusi yang diakibatkan oleh tambang batubara mengandung partikel yang sangat berbahaya dan bertahan di udara dalam jangka waktu yang cukup lama.