Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Grup Facebook Selalu Ramai dengan Konten Negatif?

11 Juni 2019   14:03 Diperbarui: 11 Juni 2019   14:33 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pnj28d377

Oke, mungkin ada komentar positif yang menolak dan tidak setuju terhadap isi dari postingan tersebut tetapi yang perlu kita ketahui komentar-komentar kita akan membuat postingannya semakin populer dan mengundang banyak tanggapan.

Akibatnya, hal-hal positif yang di-posting ke grup hilang dan tidak dapat didiskusikan. Orang-orang pun akan menilai bahwa grup tersebut lebih banyak konten negatif sehingga ia akan memilih untuk tidak mengakses ke grup tersebut.

Lalu, akibatnya apa? Akun palsu yang dipenjarakan? Tidak. Kita akan menjadi bahan tertawaan karena menanggapi orang bodoh. Kita akan diibaratkan seperti kaum sumbu pendek yang mudah meledak karena tidak mengontrol emosi.

Oleh karena itu, melalui tulisan singkat ini saya mengajak seluruh pengguna media sosial yang juga merupakan anggota group yang selalu dikuasai oleh konten negatif agar jangan memberi like, komentar atau bagikan postingan-postingan yang berisi konten negatif baik itu fitnahan kepada kita karena itu adalah akun palsu yang tak bertanggung jawab.

Mari ramaikan group facebook dengan diskusi-diskusi positif sehingga postingan-postingan yang berisi konten negatif dengan sendirinya hilang.

Di sisi lain, banyak hal positif yang diperoleh. Biasakan diri membaca berita atau artikel positif mengenai isu politik, pndidikan, kesehatan dan lainnya dan sebaliknya membiasakan diri untuk tidak membaca konten-konten negatif yang tidak memiliki nilai tambah sama sekali.

10 Juni ini merupakan hari media sosial. Kiranya pengguna media sosial semakin membenahi diri agar media sosial tetaplah media sosial bukan media penyebaran hoax, makian dan pornografi.

Terima kasih!

Mauleum, 10 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun