Silaturahmi merupakan sebuah agenda penting dalam tradisi perayaan lebaran. Bagaimana pun agenda ini sangat penting sebagaimana yang sering diucapkan dalam perayaan lebaran yaitu mohon maaf lahir dan batin.
Diharapkan, melalui lebaran, terjadi silaturahmi antar sesama sehingga segala bentuk kesalahan yang menyakiti sesama pada masa lalu dapat dimaafkan dan sama-sama membuka lembaran baru.
Menarik, dalam perayaan lebaran kali ini, silaturahmi yang paling disorot media adalah Silaturahmi yang dilakukan oleh AHY dan Ibas.
Terlepas dari silaturahmi yang mewakili keluarga SBY, silahturahmi ini juga terdapat unsur politik. Lebih menarik adalah silahturahmi SBY dan Ibas ke Ibu Megawati dipandang sebagai momentum penghubung kembali hubungan antara SBY dan Ibu Megawati.
Seperti yang sudah diketahui, Selama lebih dari satu dekade, Megawati dan SBY adalah Rival yang sempat dikabarkan akan menjadi Rival Abadi. Namun, Tuhan berkehendak lain, momen kepergian Ibu Ani Yudhoyono ke pangkuan yang Maha Kuasa terjadi sebuah peristiwa menarik.
Peristiwa ini adalah kerelaan hati seorang Megawati Soekarnoputri yang meninggalkan segala egonya untuk datang dan turut berkabung atas kepergian sang Flamboyan.
SBY sadar betul bahwa perseteruan tidak boleh dibiarkan berkepanjangan sehingga ia boleh mengutus kedua putranya bersilaturahmi dengan keluarga Bu Mega. Meskipun SBY tak hadir, tidak berarti SBY masih menyimpan dendam, ia hanya ingin beristirahat karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan.
Silahturahmi ini pun dapat dipandang dari sisi politik saat ini. Demokrat yang dikabarkan akan merapat ke koalisi Jokowi-Ma'aruf mengutus AHY bertemu dengan Jokowi pada bulan lalu. Kondisi ini didukung dengan retaknya hubungan Demokrat dengan BPN yang hampir pecah. Mungkin hanya tunggu momen.
Ya, hubungan Demokrat dengan BPN tidak harmonis lagi pasca tuduhan-tuduhan dan perang kata-kata antar politisi. Bahkan, SBY yang tak banyak berkomentar pun dikatakan licik dan sebagainya.
Akhir-akhir ini pun Andi Arief dan Andre Rosiade pun terlibat lagi dalam tuduh menuduh biang kerok kekalahan Prabowo-Sandi. Sadisnya, balasan Andre Rosiade terbilang pedis.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!