Pemimpin yang gagal dinilai sebagai pemimpin yang tidak memiliki pengetahuan, tidak memiliki keterampilan, dan tidak memiliki karakter yang baik.
Ketiga hal ini merupakan satu kesatuan yang komplit jika benar-benar dimiliki oleh seorang pemimpin. Pengetahuan saja tidak cukup atau ketrampilan saja tidak cukup. Artinya peran karakter sangat penting dalam dunia leadership.
Pemimpin harus memiliki Strategi dan Karakter. Jika harus salah satu, Karakter yang harus dimiliki. Ya, Bagaimana mungkin memiliki seorang pemimpin bergelar profesor dengan segudang ilmu tetapi tidak terlepas dari Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN)?
Bagaimana mungkin memiliki pemimpin yang memiliki ketrampilan dan kreativitas tingkat dewa tetapi tidak terlepas dari KKN?
Lebih baik jika ia tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tetapi memiliki karakter yang baik, memiliki hati untuk melayani dan tidak ingin mencapai tujuannya sendiri.
Akan tetapi, lebih menarik jika semua kriteria itu dimiliki oleh seorang pemimpin. Percayalah bahwa komunitas, kelompok, instansi bahkan sebuah negara yang ia pimpin akan mengalami kemajuan yang sangat besar.
***
Sekali lagi, mencari pemimpin seperti ini memang sangat susah di zaman ini. Karena itu, hal ini menjadi PR kita bersama terutama generasi milenial.
Mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0 membutuhkan karakter yang baik dalam diri seseorang sehingga mampu bersaing di segala sektor. Karena tidak ada profesi yang tidak menuntut karakter.
Ingat!
Jika tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan, karakter sudah cukup tetapi sejatinya seseorang yang memiliki karakter yang baik pasti memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup.
Salam!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H