Hari Raya Paskah merupakan salah satu hari raya peringatan kebangkitan Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus Kristus merupakan bukti kemenangan atas maut dan dunia.
Dalam rangka memperingati hari raya paskah, umat Kristen selalu melakukan beberapa kegiatan untuk merayakan Kemenangan Yesus Kristus atas maut sekaligus ucapan syukur kepada Tuhan Yesus yang telah memberi dirinya untuk menebus dosa manusia.
Biasanya, perayaan Paskah identik dengan telur paskah. Di beberapa negara dan beberapa daerah di Indonesia seperti di Paroki Fransiskus Asisi, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta dilakukan dengan menyelenggarakan tablo kisah sengsara Yesus Kristus. Rangkaian jalan salib dilakukan dengan budaya Nusantara.
Sedangkan di Pedalaman Timor khususnya Kabupaten Timor Tengah Selatan, masyarakat merayakan Paskah dengan Pawai Obor. Seperti yang dilakukan di salah satu Jemaat Gereja di Desa Mauleum, Kecamatan Amanuban Timur.
Pawai biasanya dikenal dibeberapa kalangan dengan sebutan Parade yang merupakan iring-iringan sekelompok orang yang dilakukan untuk memperingati atau merayakan sesuatu. Dalam pawai ini, biasanya diiringi dengan drumband atau alat musik dan lain sebagainya untuk meramaikan suasana.
Obor adalah tongkat dari bambu dengan bahan mudah terbakar (biasanya menggunakan sabut kelapa) di salah satu ujungnya, yang dinyalakan dengan api dan digunakan sebagai sumber cahaya. Tetapi dibeberapa tempat, bahan pembuatan obor berbeda seperti di Jepara obor adalah gulungan atau bendelan 2 (dua) atau 3 (tiga) pelepah kelapa yang sudah kering dan bagian dalamnya diisi dengan daun pisang kering.
Nah, rupanya obor telah digunakan sepanjang sejarah, dan masih digunakan dalam prosesi acara simbolis dan keagamaan, dan hiburan juggling sampai saat ini. Seperti di Desa Tegal Sambi, terdapat salah satu tradisi upacara tradisional yaitu perang obor.
Pawai Obor di Timor merupakan salah satu Parade yang dilakukan untuk memperingati hari raya Paskah atau hari kebangkitan Yesus Kristus. Biasanya, dilakukan oleh jemaat gereja yang dipimpin oleh pendeta dan majelis jemaat.
Sejak zaman dahulu, waktu pelaksanaan dilakukan pada pukul 03:00 pagi waktu setempat. Dilakukan dengan napak tilas dari salah satu titik ke tempat tujuan yang ditentukan oleh panitia penyelenggara.
Napak tilas dan Pawai Obor ini juga merupakan perayaan umat Kristiani yang menghayati Via Dolorosa yang dilewati Tuhan Yesus menuju Bukit Golgota dan sekaligus sebagai tanda kemenangan atas maut.