Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ucapan Perayaan Jumat Agung, Momentum Bangkitnya Toleransi Umat Beragama di Indonesia

19 April 2019   17:35 Diperbarui: 19 April 2019   17:38 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar akun Twitter

Jumat Agung merupakan hari peringatan penyaliban dan kematian Yesus Kristus. Dan bagian dari hari raya Paskah (Kebangkitan Yesus Kristus). Perayaan yang dilakukan setiap tahun ini dirayakan oleh kaum Kristiani termasuk yang ada di Indonesia.

Seperti biasanya, ucapan perayaan Jumat Agung selalu berasal dari teman, kerabat dan sebagainya. Tak heran juga, ada ucapan menarik dari teman-teman yang non Kristen sebagai bentuk penjunjungan toleransi di Indonesia.

Jumat Agung kali ini, di laporkan oleh Liputan6 bahwa Ucapan Selamat Jumat Agung Jadi Trending Topic di Twitter. Menarik ucapan ini bukan hanya oleh umat Kristen tetapi datang juga dari Kaum Muslim.
"Untuk teman dan sahabat umat Kristiani selamat menjalankan Ibadah Jumat Agung, semoga damai sejahtera selalu bersama kita" begitulah cuitan pemilik akun Bohemian di Twitter.

Tangkapan layar akun Twitter
Tangkapan layar akun Twitter

Liputan6 juga melaporkan bahwa karena perayaan Jumat Agung yang bertepatan dengan solat Jumat mengundang sebuah ucapan menarik.
"Kamu ke gereja aku ke masjid" cuitan menarik dari pemilik akun Affectionately di ikuti dengan tanda tagar #JumatAgung dan #Jumat Berkah.

Tangkapan layar akun Twitter
Tangkapan layar akun Twitter
***

Beberapa tahun terakhir ini, Politik yang melibatkan Agama menjadi isu dan trending topik di Indonesia. Mulai dari Basuki Tjahaja Purnama menduduki kursi jabatan gubernur Ibukota kemudian dituduh melakukan penistaan Agama. Demonstrasi 212 menunjukkan kepada kita bahwa intoleransi di Indonesia semakin meningkat.

Dalam politik pilpres 2019 kali ini, tidak dipungkiri bahwa Agama dipolitisasi untuk mencapai kekuasaan. Isu pendirian negara khilafah dan penerapan hukum syariah menghiasi Pemilu kali ini. 

Pandangan ini dituangkan oleh Pakar Politik Jerman, Berthold Damshuser, dosen Bahasa Indonesia dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan juga setuju dengan pandangan Susanne Schrter. Terutama kasus Ahok memberi contoh jelas mengenai "meningkatnya intoleransi" di Indonesia, katanya.

Banyak kaum muda yang sekarang menyatakan setuju dengan penerapan Hukum Syariah di Indonesia, kata Berthold Damshuser. Tidak hanya itu, banyak orang juga setuju dengan penggunaan kekerasan melawan apa yang mereka sebut "Musuh Islam".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun