Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Alarm Pagi

5 April 2019   05:33 Diperbarui: 5 April 2019   08:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara dering yang sangat setia,
Selalu menepati janjinya padaku.
Ingkar, tak pernah ia lakukan.
Ia selalu ada ketika aku membutuhkannya.

***

Suara dering yang taat.
Selalu taat pada waktu,
Selalu taat pada perintah jemari tanganku.
Kadang, sesukanya aku memerintahnya.
Namun, ia tetap taat.

***

Seringkali air susu dibalas dengan air tuba.
Kesetiaan dan ketaatannya tak pernah kupedulikan.
Aku lebih taat kepada kemalasan yang tak pernah setia dan taat padaku.
Sungguh, bodohnya aku.

***

Melodi merdu berubah menjadi berisik yang mengganggu.
Jemari tanganku, menutup dering melodi yang merdu itu.
Keras kepalaku membuatnya berhenti setia dan taat.
Sungguh, aku tidak tahu berterima kasih.

***

Neno Anderias Salukh

Oeekam, 05 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun