Suara dering yang sangat setia,
Selalu menepati janjinya padaku.
Ingkar, tak pernah ia lakukan.
Ia selalu ada ketika aku membutuhkannya.
***
Suara dering yang taat.
Selalu taat pada waktu,
Selalu taat pada perintah jemari tanganku.
Kadang, sesukanya aku memerintahnya.
Namun, ia tetap taat.
***
Seringkali air susu dibalas dengan air tuba.
Kesetiaan dan ketaatannya tak pernah kupedulikan.
Aku lebih taat kepada kemalasan yang tak pernah setia dan taat padaku.
Sungguh, bodohnya aku.
***
Melodi merdu berubah menjadi berisik yang mengganggu.
Jemari tanganku, menutup dering melodi yang merdu itu.
Keras kepalaku membuatnya berhenti setia dan taat.
Sungguh, aku tidak tahu berterima kasih.
***
Neno Anderias Salukh
Oeekam, 05 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H