Kedua, Pendidikan Keluarga juga berpengaruh terhadap perilaku anak-anak. Saya bertemu dengan salah satu orang tua yang budaya malunya sangat tinggi. Sepanjang pembicaraan kami, kontak mata hanya 20% sedangkan lainnya tunduk dan menutup-nutupi mulutnya.
Akibatnya, anak-anaknya di sekolah pun demikian.
Kebanyakan didikan orang tua untuk anak perempuan untuk hati-hati terhadap laki-laki malah berakibat pada komunikasi guru laki-laki dengan siswa perempuan.
Ketiga, Latar belakang dan kondisi. Pertama kali saya bertemu dengan mereka. Kebanyakan beranggapan bahwa kehidupan mereka jauh berbeda dari saya dan merasa terhina sehingga tidak ada kepercayaan diri. Kebanyakan kehidupan di desa yang biasa-biasa saja yang kurang bersih membuat mereka tidak percaya diri. Ketidakpercayaandiri inilah yang membuat mereka cenderung malu. Kebanyakan hal ini terjadi di rumah dan di lingkungan masyarakat.
Anak-anak tumbuh dalam budaya, kondisi dan didikan seperti ini sehingga perlu kerja keras dari guru untuk menangani ini karena harus ada evaluasi bagi guru apakah pendekatan dari guru yang justru menciptakan anak-anak malu. Saya sangat kesulitan dalam menghadapi ini sehingga saya mencoba berkunjung ke rumah mereka dengan tujuan akrab dengan orang tua agar orang tua pun turut berperan dalam penanganan masalah ini.
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar anda jika menemui masalah yang sama atau punya solusi dalam penanganan masalah ini.
Komentar anda membantu saya dan pembaca.
Salam!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H