Empri termotivasi dari apa yang Napoleon Hill katakan, bahwa "Jangan menunggu; tidak akan pernah ada waktu yang tepat. Mulailah di mana pun Anda berada, dan bekerja dengan alat apa pun yang Anda miliki. Peralatan yang lebih baik akan ditemukan ketika Anda melangkah."
Perlu diakui bahwa Empri adalah wanita yang tangguh, ia tidak melihat ini sebagai jalan buntu. Ia menyadari bahwa memulai sesuatu harus dari bawah dan yang paling penting adalah semangat dan minat anak-anak yang terus bangkit walaupun mereka harus belajar dengan fasilitas dan kondisi yang kurang mendukung. Semangat anak-anaklah yang menjadikan Empri kuat sampai saat ini.
Terlepas dari masalah dan keterbatasan fasilitas yang dihadapi, Empri mentransfer knowledge yang sangat besar bagi anak-anak tersebut. Hal ini dilihat dari kualitas anak-anak yang belajar di TBM & Kelompok Belajar Dyatame.
Di sekolah, anak-anak didikan Dyatame unggul dalam pola pikir dan perilaku, banyak diantara mereka yang menduduki peringkat dan menjadi siswa teladan. Selain itu, dibuktikan dengan juara 1 lomba pidato se-kabupaten SBD berasal dari Dyatame, mereka juga juara lomba menyanyi dan bercerita. Beberapa diantara mereka mengikuti Olimpiade MIPA.
Uniknya, mereka bukan hanya mampu menyanyi, berpidato, bercerita dan pintar ilmu eksak. Mereka di ajarkan untuk berbicara, bercerita dan bernyanyi menggunakan bahasa Inggris, Jepang dan Jerman. Adanya kelas praktek yang memudahkan mereka cepat memahami apa yang Empri ajarkan.
Mereka juga diajarkan untuk disiplin dan patuh pada ajaran agama. Hal ini dibuktikan dengan persembahan pujian yang sering dilakukan di tempat ibadah dan juga adanya pengakuan khusus dari orang tua dan guru-guru tentang kualitas yang anak-anak mereka miliki.
Empri juga meyediakan waktu khusus selain senin, selasa dan rabu untuk melakukan percobaan-percobaan sains khususnya di bidang kimia sebagai bentuk pengembangan ilmu yang dipelajarinya di Perguruan Tinggi dan bedah buku untuk menambah wawasan anak-anak.
Semua hal di atas, menjadi kepuasan tersendiri bagi orang tua dari anak-anak tersebut. Mereka sangat bersyukur karena Empri bukan hanya mentrasfer knowledge tapi adanya Building Character sebagai upaya menjawab krisis karakter di bangsa ini. Hal ini ditunjukan oleh anak-anak di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Terlepas dari semua di atas, sampai saat ini mereka kesulitan karena masih belajar membaca dan menulis di lantai dan lapangan rumput (tergantung cuaca) karena tidak adanya gedung yang memadai dan meja belajar. Selain itu, tidak tersedia alat penerang pada malam hari sehingga kegiatan belajar belum seefektif yang Empri harapkan. Mereka berusaha menggunakan cahaya lampu senter untuk membantu proses belajar.
Ketika saya mengetahui kehebatan anak-anak hasil didikan TBM Dyatame, saya berpikir bahwa mereka akan sangat jenius jika mereka punya fasilitas yang cukup. Kiranya karya dan pengabdian yang dilakukan Empri seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan banyak orang termasuk kita untuk memberi bantuan fasilitas dan dukungan doa agar anak-anak Dyatame terus menimba ilmu dengan dukungan fasilitas yang cukup dan memadai
Semua yang di lakukan oleh Empri hanyalah untuk mendamaikan konflik batin yang ia rasakan puluhan tahun. Dia punya hati yang mau berkorban, mau memberi, mau melayani dan bayar harga, dia tidak mempedulikan masa depannya demi NTT yang ia sangat cintai. Empri membutuhkan dukungan doa untuk terus maju menjadi reformator pendidikan sekaligus menjadi teladan bagi generasi muda yang tidak mementingkan diri sendiri tapi punya rasa cinta dan peduli terhadap tanah air.