Mohon tunggu...
Neno Fauziah
Neno Fauziah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pelajar yang ingin terus berkarya dengan sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Susahnya Meraih Kejujuran

26 Maret 2012   12:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:27 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Susahnya meraih kejujuran di zaman kaya sekarang ini. Kejujuran seperti sebuah emas yang letaknya jauh di bawah tanah dan susah buat digapai. Kejujuran padahal hanya memerlukan sedikit tenaga dibandingkan dengan kebohongan. Memang menyuruh orang lain untuk jujur itu gampang tapi melakukan hal tersebut tak semudah yang dibayangkan apalagi jika yang itu adalah sebuah rahasia. Kejujuran terkadang memang menyakitkan, tapi itulah kenyataan yang harus diterima daripada selalu dikeliling oleh kebohongan yang menyenangkan hanya sesaat. Kebohongan itu sifatnya hanya sementara seperti kata pepetah "Bangkai yang disimpan lama-lama akan kecium juga". Ya walaupun berbagai alasan menyimpan kejujuran itu salah satunya untuk kebaikan, tetapi pasti ada konsekuensinya. Sesuatu yang disembunyikan itu pasti akan terungkap hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Dan biasanya kejujuran yang terlambat itu konsekuensi nya lebih besar dari pada kejujuran diawal. Kejujuran yang terlambat biasanya akan tercampur dengan dugaan-dugaan yang tidak kita inginkan. Orang jadi negatif dan jadi gak percaya lagi.

Bohong saja salah jujur apa lagi, nah ini mainset yang udah berkembang dalam pikiran sebagian orang. Hm kalo begitu semuanya bakalan lebih milih berbohong. Yakinlah bahwa kejujuran itu bagaikan emas yang mencerminkan pribadi yang baik. Tidak ada salahnya mecoba jujur, dan jika berkonsekuensi.. terimalah.. Mungkin itu adalah akibat yang diterima akibat menunda kejujuran, selama masih ada kesempatan jujur itu penting.. kalau sudah terlambat akan timbul konsekuensi yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun