Mohon tunggu...
Fitri Nurul
Fitri Nurul Mohon Tunggu... -

Alumni Jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Tinggal dan Mengajar Bahasa Inggris di Songkhla, Thailand. Tertarik dalam berbagai diskusi dan selalu ingin memepelajari hal-hal baru, terutama dalam bidang sosial, bahasa, budaya dan pengajaran Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesia Kenapa?

22 Juli 2013   12:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:12 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan ini saya buat berdasarkan salah satu pengalaman saya di negri Gajah Putih, Thailand. Beberapa waktu lalu saya pergi ke Hat Yai City Park untuk melihat ASEAN SCOUTING yang diikuti oleh 3 negara Indonesia, Malaysia dan Thailand. Saya bertemu dengan adik-adik dari Indonesia sebagai peserta ASEAN SCOUTING, mereka berasal dari 3 SMP di Surabaya, Jawa Timur. Kami mengobrol cukup lama, termasuk tentang kegiatan mereka dan persiapan mereka mengikuti ASEAN SCOUTING ini, kebetulan saat itu merupakan acara seni masing-masing negara diwajibkan menampilkan keseniannya masing-masing. “Mau nampilin apa dek?” tanya saya pada salah satu peserta ASEAN SCOUTING. ” Tari dari Papua aja kak, soalnya kita belum persiapan gak bawa kostum bla,,bla,,” dan mengalirlah cerita dari mulut mereka. Menurut mereka persiapan yang dibawa sangat kurang sekali mereka tidak tahu apa-apa tentang pramuka, tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana, mereka hanya diberitahu 1 minggu sebelum keberangkatan. Kocar kacir mereka berlatih tari Indonesia melalui You Tube tanpa ada pendamping. Ah rasanya hati saya sangat miris mendengar cerita mereka juga melihat mereka yang akan tampil, bagaimana tidak kostum mereka sangat sederhana sekali hanya mengenakan baju batik lalu dan celana panjang lalu sebagai kesan Papua mereka menambahkan tali rafia sebagai rok dan gelang tak lupa mereka selipkan bendera merah putih di dahi mereka. Kreatif memang, tapi untuk acara sekelas Internasional kurang Indonesia saya fikir. Saya melihat sekeliling tampak peserta dari Thailand sebagai tuan rumah paling heboh penampilannya mengenakan ini itu, menampilkan ini itu, tidak lupa Malaysia yang juga meskipun bukan sebagai tuan rumah tapi begitu apik persiapannya mengenakan baju kurung dan beberapa perlengkapan adat lain. Hati saya rasanya seperti tersiram air panas, sakit sekali, marah, iri, sedih, bercampur jadi satu. Kenapa Indonesia seperti ini?Meski negara kita kacau tapi tolonglah di mata Internasional jangan sampai terlihat betapa kacaunya kita?Ah rasanya saya ingin marah tapi pada siapa?Entahlah

Saya dan adik-adik dari Indonesia peserta ASEAN SCOUTING

Sampai saat ini pun saya masih merasa marah jika mengingat kejadian itu, apalagi jika berada di negara tetangga tentunya isu seperti ini sangat sensitif. Setiap kali saya dan teman-teman berdiskusi topik kami selalu perbandingan antar negara, terutama dengan negara tetangga tentunya. Sebagai contoh pernah suatu kali saya mendapat penjelasan kenapa sekolah kami mengimpor guru dari Indonesia untuk mengajar bahasa Melayu dan bukan dari Malaysia langsung. Alasannya karena guru dari Indonesia bisa digaji lebih murah daripada dari Malaysia. Begitu juga ketika saya berjalan-jalan dan melewati Konsulat Malaysia, lagi-lagi saya merasa sedih konsulat mereka 3 kali lebih besar dari Indonesia. Kenapa seperti ini?Tidakkah pemerintah Indonesia menaruh perhatian terhadap ini?Bisakah meskipun mereka ribut-ribut di Indonesia setidaknya mereka mempertahankan harga diri Garuda di depan dunia Internasional?Kenapa?dan Kenapa? Garudaku…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun