Mohon tunggu...
Neli Sudarti
Neli Sudarti Mohon Tunggu... -

\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Facebook di Dalam Rumah Allah

4 Februari 2012   23:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:03 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama sebenarnya risih dengan beberapa setatus situs jejaring sosial bernama facebook yang ketika aku membacanya si pengupdate statusnya menyebutkan dia sedang beribadah di dalam masjid. Benarkah mereka bisa berkonsentrasi dengan ibadahnya? apa tidak teringat untuk penasaran pada statusnya ada yang menyukai atau ingin membaca komentar teman-temannya? tentu mereka sendiri yang tau lah.  Aku hanya ingin bercerita apa yang aku rasakan ketika berada di tengah-tengah fenomena itu. Sudah sering juga sebenarnya melihat beberapa teman dalam majlis pengajian yang tidak pernah meng logout akun fbnya ketika mengikuti pengajian. Bahkan layar biru pada hpnya terus saja menyala dan sesekali ia terlihat sibuk mengetik sesuatu sambil senyum-senyum sendiri. Dan yang lebih di sayangkan lagi pada saat pembacaan tilawatil qur'an mereka masih saja sibuk dengan hpnya tanpa menyimak bacaan ayat-ayat suci yang sedang di lantunkan. Miris sebenarnya melihat situasi ini,namun ketika mencoba mengingatkan banyak yang tidak mengindahkan bahkan cenderung tidak suka.

"Hah werrelesnya bisa konek mba,asyik asyik" seru sahabat saya suatu ketika sambil mengguncang guncangkan lengan saya waktu baru saja masuk masjid.

"Lah terus mau ngapain kita kan mau ikut pengajian bukannya mau fban" aku menjawab dengan nada yang mulai kesal memang,karna sebenarnya sudah geregetan sekali dengan hal ini. Aku cuma tidak ingin nanti sahabatku juga melakukan hal yang sama dengan mereka. Lebih fokus pada hp dari pada niatnya datang kesini.

"Kan sebelum di mulai bisa buka fb dulu"dia berseloroh.

aku cuma tersenyum.

Ketika sahabatku satu lagi datang tentu sudah bisa di tebak,mereka makin asik dengan hpnya. Tak perduli wajahku yang mulai menunjukan ketidaksukaan dengan apa yg mereka lakukan. Bukan karna aku iri tidak bisa ikutan buka internet dari hpku,tapi jujur aku juga terganggu. Tiba-tiba mereka mengajakku mengabadikan moment ini, karna memang baru kali ini sahabatku datang ke masjid bersamaku.

"weh upload yah cepetan" salah seorang dari mereka mengusulkan dan tentunya mendapat respon baik dari sahabatku yang satunya.

"Bisa nanti saja ngga sih,setelah pengajian ini selesai? Tuh acaranya sudah mau di mulai." pintaku sambil menutupi layar hp mereka.

"Cuma upload saja mba,nanti terus logout"

Aku tidak percaya sebenarnya tapi aku merasa tidak enak jika memaksa mereka,toh memang pengajian masih belum mulai pikirku. Tapi tentu saja mereka tidak mematikan hpnya,malah sepertinya saling berkomentar ria. aku sudah mulai tidak perduli,karna kalau masih meributkan masalah ini aku tidak bisa berkonsentrasi. dan benar saja ketika ayat-ayat suci itu di lantunkan,hatiku makin tergetar,air mata ini makin membendung hanya saja entah kenapa tidak bisa jatuh seperti biasa. Jujur aku menahan marah saat itu. Bukan pada teman-temanku, Tapi aku masih saja melimpahkan kekesalanku pada kehebatan setan untuk mengecoh kita kaum muslim yang makin tidak sadar dengan ibadahnya. Apa kita sudah yakin ibadah kita sempurna dan pasti di terima jika niat kita saja sudah terkotori oleh perbuatan lain di luar ibadah. Mereka tidak menepati janjinya padaku yang katanya akan mematikan atau menglogout akun fbnya,mungkin bagi mereka tidak masalah. Tapi apakah kita tidak malu ketika komentar dalam fb lebih terasa penting dari pada pembacaan kitab Allah? memang bukan cuma mereka,beberapa orang di sekelilingku juga tetap berfb ria,mungkin hanya ibu-ibu saja yang sudah menyimpan rapih hpnya.

"sudah sih matikan" pintaku pada sahabat2ku.

"iya mba sebentar lagi"

"tapi acaranya kan sudah mulai dari tadi"

"kan ustadznya juga belum ada"

"tapi malaikat sudah ada di majlis ini dari tadi"

meski aku tau mereka mulai tidak enak denganku, tapi toh nyatanya mereka tetap saja asyik dengan hpnya.

"niat kita ke sini sebenarnya apa sih? kita luruskan yuk." pintaku lagi.

"iya" hanya sebentar mereka meletakan hpnya. setelah aku mulai tidak memperdulikan,merekapun akan mengambil hpnya kembali.

"kalau kalian cuma mau fban kenapa harus di dalam masjid sih? kita bisa di luar atau bahkan sambil kerja. tapi apakah kalian yakin selalu berzikir setelah keluar masjid atau sedang bekerja? mumpung lagi dalam majlis zikir kita gunakan untuk intropeksi. kalau sekedar mau internetan kenapa ngga libur di warnet saja?" kekesalanku mungkin berlebihan untuk mereka. tapi sungguh aku tidak ingin sahabatku juga mengotori ibadahnya. aku ambil hp mereka berdua dan kumasukan ke dalam tasku. mereka berdua hanya saling tatap. suasana hening antara kami bertiga,sampai aku mengembalikan hp mereka setelah bapak ustadz yang mengisi acara hari itu memulai tausyiahnya. Aku biasa merekam isi ceramahnya untuk kembali aku dengarkan sambil bekerja. mereka pun akhirnya melakukannya.

untuk sahabatku,maafkan aku jika saat itu kalian tidak menyukai tindakanku. tapi sungguh kita akan menjadi manusia yang merugi jika senang menyia-nyiakan waktu. ketika kita hadir dalam majlis pengajian,ketika kita datang ke rumah Allah kita tidak sekedar menunggu ustadz atau yang lainnya datang. kita sedang menjemput ridho Allah, seharusnya kalian sadar malaikat menanti kita orang-orang yang senang berzikir dan bersholawat untuk Rhosulullah. kita benahi diri kita yuk agar lebih bijak menghormati rumah Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun