Mohon tunggu...
Neni Primayanti
Neni Primayanti Mohon Tunggu... -

titik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rakyat Tidak Suka Jokowi Nyapres

5 Maret 2014   22:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: blogspot.com

Jokowi Harus Tegas dan Bijak dengan Memenuhi Sumpah dan Janji sebagai Gubernur DKI

[caption id="" align="aligncenter" width="553" caption="sumber: blogspot.com"][/caption]

"Sikap Jokowi yang tidak tegas terhadap wacana pencapresan membuat 30.4% responden tidak yakin Jokowi maju sebagai capres"

Sudarto, Direktur Eksekutif Median

Sosok ketokohan Jokowi boleh saja mendapat perhatian besar masyarakat, sehingga popularitasnya tetap berada di posisi teratas dalam sejumlah lembaga survei.

Penampilan Jokowi yang sederhana dan merakyat membuat warga terutama DKI Jakarta mempercayakan nasib kepada mantan Walikota Solo tersebut. Namun, bukan berarti popularitas yang didapatnya dari perhatian masyarakat itu bisa dimanfaatkannya sebagai modal untuk maju dalam bursa pencapresan 2014. Hasil survei baru - baru ini menunjukkan respon publik yang buruk terhadap keinginan Jokowi maju Capres. Jokowi tampaknya harus berpikir ulang dan mengurungkan ambisinya tersebut. Media Survei Nasional (MEDIAN) menunjukan 57% responden tidak menyetujui wacana pencapresan gubernur DKI yang belum lama menjabat tersebut. Menurut hasil survei, masyarakat masih berharap dan menanti Jokowi memenuhi janjinya untuk membenahi ibukota Jakarta,terutama persoalan macet dan banjir.

Menurut Direktur Eksekutif Median, Sudarto, kedua hal tersebut menjadi alasan utama masyarakat menolak pencapresan Jokowi. Masyarakat berharap Jokowi menyelesaikan dahulu lima tahun masa baktinya.

Keinginan masyarakat sebenarnya tidak “muluk – muluk”. Warga hanya berharap Jokowi mampu membawa wajah baru bagi DKI sesuai janjinya semasa kampanye dahulu. Saat iniJokowi belum mampu membawa perubahan tersebut. Jakarta masih sama, tidak ubahnya Jakarta pada kepemimpinan sebelumnya.

Jika Jokowi benar – benar ingin menjadi Presiden Indonesia, hal tersebut dapat dilakukannya pada Pemilu berikutnya dan dapat dipastikan simpati masyarakat akan terus bersama Jokowi.

Jika dirinya masih terus "ngotot" memaksakan diri maju dalam Pemilu tahun ini, maka simpati masyarakat akan hilang karena ternyata dugaan Jokowi hanya menjadikan DKI sebagai batu loncatan semata, benar adanya.

Survey bertema Elektabilitas Partai Politik Pra Pemilu dan pengaruh potret permasalahan DKI Jakarta terhadap Elektabilitas Jokowi melibatkan 1500 responden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun