Mohon tunggu...
Neni Rohaeni
Neni Rohaeni Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

renang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaatkan Golden Age Anak yang Takkan Terulang

1 November 2023   11:32 Diperbarui: 1 November 2023   11:39 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat mendengar kata Golden Age atau "usia emas", terlintas dalam pikiran betapa luar biasanya masa tersebut dan jelas merupakan usia yang sangat berharga. Mengapa istilah "usia emas" digunakan? Apa keistimewaan pertumbuhan anak pada usia tersebut? Bagaimana cara terbaik untuk memaksimalkan pendidikan anak di usia emas? Mari kita simak berikut ini.

"Golden Age" adalah masa keemasan manusia dan menjadi momentum terpenting bagi tahap perkembangan dan pembentukan karakter setiap anak. Rentang usia masa keemasan berkisar antara 0-6 tahun sehingga pemberian pendidikan anak di usia tersebut akan menentukan pendidikan selanjutnya.

Perkembangan pendidikan pada usia tersebut menjadi periode di mana  perkembangan fisik, mental, dan spiritual anak mulai berkembang. Selama periode emas, hampir 80% otak anak berkembang. Hal ini berarti bahwa untuk memaksimalkan fungsi dan kegunaan otak diperlukan kehati-hatian.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak-anak pada usia keemasan mereka. Menurut penelitian, kecerdasan seorang anak meningkat 25% dari usia 0 hingga 4 tahun, menjadi 80% pada usia 8 tahun, dan mencapai 100% pada usia 18 tahun.

Sebenarnya, merawat dan menanamkan nilai-nilai modal sosial kepada anak usia dini selama periode keemasan itu tidak hanya sekedar membantu mereka menjadi cerdas akan tetapi sebagai bekal untuk hidup di masa depan guna meningkatkan kecerdasan emosi dan sosial yang akan memengaruhi kesuksesan anak.

Anak memiliki modal sosial untuk menyelesaikan konflik dari berbagai masalah yang dihadapinya. Ini didasarkan pada kesadaran yang mendalam bahwa manusia pada hakikatnya diciptakan dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat, persepsi, dan tujuan sudah menjadi hal yang wajar. Sebagai orang tua, kita harus mengajarkan kepada anak untuk menerima dan menghargai perbedaan pendapat sejak kecil. 

Selain itu, anak diajarkan keterampilan sosial kehidupan seperti menerima dan menghadapi perbedaan, perasaan suka dan tidak suka, setuju dan tidak setuju, dan menerima atau memberikan pendapat tentang masalah. Orang tua dapat memberikan stimulasi dan pembiasaan yang tepat.

Peranan orang tua sangat penting untuk mengawasi pertumbuhan dan perkembangan otak anak saat itu. Sebab otak mereka berkembang dengan cepat, sehingga informasi dapat diserap tanpa melihat apakah itu baik atau buruk.

Setiap proses bergantung pada keinginan orang tua dan orang dewasa selama berinteraksi dengan anak. Tanggung jawab utama orang tua dan orang dewasa sebagai pengasuh dan pendidik di lingkungannya adalah memberikan pendidikan. Mengingat bahwa anak-anak adalah individu yang berbeda dan akan berkembang dengan cara mereka sendiri.

Sebagai orang tua, kita bertanggung jawab untuk mendorong anak-anak untuk belajar dan membantu ketika siap untuk belajar. Semua orang harus menyadari bahwa tidak ada anak yang bodoh, tetapi yang ada hanyalah minat, ketertarikan, dan keinginan akan rasa tahu mereka yang beragam. 

Orang tua memiliki kewajiban moral untuk menjadi figur dan teladan moral bagi anaknya. Hal tersebut menjadi fakta kehidupan."Anak-anak tidak pernah menjadi pendengar yang baik bagi orang tuanya, tetapi mereka dapat menjadi "peniru yang baik" bagi orang tuanya," kata sebuah pepatah. Mereka tidak belajar hanya dari nasihat, mereka belajar dengan melihat apa yang ada dan terjadi di sekitar mereka. Nilai yang kita ajarkan melalui kata-kata hanya memiliki efek kecil, sedangkan nilai yang kita ajarkan melalui perbuatan memiliki efek yang lebih besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun