Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Koko, Buku Antologi Sudah Sampai di Tanganku!

30 September 2024   22:04 Diperbarui: 30 September 2024   23:39 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suprise!

Senang sekali saat pulang sekolah, kudapati paket buku yang kutunggu. Buku antologi bersama Koko Sim Chung Wei, Bunda Astuti, Bunda Sri Sugiastuti, Bunda Mutmainah, serta sederet penulis kenamaan lainnya. Total ada 22  penulis yang ikut andil dalam buku antologi ini, dengan kata pengantar dari Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd., CPM. Beliau adalah penulis terbaik Perpusnas 2021, Dosen, Asesor, dan mediator.

Timnya begitu solid dan sat-set. Bayangkan! Hanya butuh waktu sebulan, buku ini sudah terbit, dan sampai di tangan  para penulis. Wuih, keren!

Aku sendiri  menuliskan pengalaman saat mendampingi anakku yang terkena kanker pembuluh darah selama dua setengah tahun. Perjuangan keluar masuk rumah sakit, menjalani kemoterapi, dan mencoba berbagai obat herbal. Sampai akhirnya, Allah SWT memanggil anakku keharibaan-Nya. 

Anakku yang tak pernah mengeluh dengan penyakitnya! Ia begitu tabah, dan terus melaksanakan salat hingga akhir hayatnya. Kepergiannya membuatku terpuruk, bertahun-tahun lamanya. Tetapi, dengan dukungan keluarga, aku bisa bangkit kembali. Ketabahan anakku sungguh sangat mengesankan, dan membuatku berusaha ikhlas menerima takdir.

Sesuai dengan judulnya: Kasih di Tengah Derita, Kisah Inspiratif mendampingi orang tersayang, semoga, buku ini dapat menginspirasi, bahwa di tengah derita, selalu ada pertolongan Allah, kasih sesama, serta keluarga, untuk  saling menguatkan.

Koko Sim Chung Wei, Bunda Kangjeng, buku antologi sudah sampai di tanganku!

Terima kasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun