Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Masjid Agung Kota Tasikmalaya: antara Tilawah dan Ngabeubeurang

8 April 2023   16:30 Diperbarui: 8 April 2023   16:40 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Masjid Agung Kota Tasikmalaya, dokumentasi pribadi

(https://www.instagram.com/p/CqxQEmYLqai/)

Hai, sobat Kompasianer.

SamberTHR Day-8 memeberikan tantangan menampilkan keunikan dan keindahan masjid di daerah masing-masing. Pada kesempatan yang baik ini, saya akan menampilkan masjid ikonik di kota saya, Masjid Agung Kota Tasikmalaya.

Saat pulang sekolah, Sabtu, 8 April 2023, saya menyempatkan diri menyambangi masjid yang tidak begitu jauh dari sekolah tempat saya mengajar. Masjid ni berdiri megah di tengah-tengah kota. Sekelilingnya dipenuhi pepohonan, sehingga nampak asri dan membuat warga betah berlama-lama beribadah atau beristirahat di sana.

Masjid Agung Tasikmalaya merupakan masjid bersejarah yang mendampingi proses perkembangan daerah Tasikmalaya.

Masjid ini dibangun oleh Bupati Sumedang, Raden Tumenggung Aria Surya Atmadja dan kemudian diserahkan kepada Patih Tasikmalaya, Patih Demang Sukma Amijaya.

Hingga kini masjid telah mengalami lima kali renovasi, dan pada tahun 1977, renovasi dilaksanakan karena gempa bumi hebat yang menyebabkan bangunan masjid rusak, sehingga masjid diruntuhkan dan dibangun total.

Saat ini masjid telah menjelma menjadi kebanggaan warga Kota Tasikmalaya. Warna putih mendominasi tampilannya.  Aksen warna kuning emas pada atap, dan empat menara yang mirip dengan menara Masjidil Haram, serta warna coklat untuk pintunya, membuat masjid ini menjadi pusat perhatian.

Di samping nilai estetika, detail arsitektur masjid juga menekankan pada makna filosofis Islam. Lima buah atap mencerminkan kewajiban shalat lima waktu dan lima perkara pada rukun Islam. Sedangkan empat menara bermakna empat ilmu, yakni ilmu bahasa Arab, syariat, sejarah, dan al- hikmah atau filsafat.

Tiga bagian menara masjid mencerminkan tingkat kesempurnaan seorang muslim, yakni iman, Islam, dan ihsan. Menara berketinggian 33 meter ini menyimbolkan jumlah zikir kepada Sang Pencipta dalam bentuk tasbih, tahmid, dan takbir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun