Tiba-tiba Teh Dini dan Ati sudah duduk di sampingku.
Aku menggeleng.
"Kenapa murung?"
Aku menunduk. Terbayang Teh Dini dan Ati memakai baju baru, sedangkan aku?
"Gak apa-apa, kok!" jawabku sekenanya.
"Ya, udah, kita bantu Emih bikin ketupat, yuk?"
Teh Dini dan Ati beranjak dari tempat duduknya. Dengan gontai, kuikuti langkah mereka menuju rumah.
Semerbak harum kue bolu buatan Emih, serta opor ayam buat lebaran menyeruak. Hidungku kembang kempis menghirup baunya.
Emih memang sangat pandai memasak. Dia pun menerima pesanan kue bolu dari para tetangga. Kue bolu buatan Bu Sersan yang terkenal lezat! Begitu kata para tetangga.
Ketika melihat kami, Ibu segera memanggil.
"Sini,Nak! Bantuin ngisi ketupat, ya!"