Radit tak jadi menangis, meski masih tampak rasa kecewa di wajahnya.
Saat di lapangan, Radit mendapat sumbangan telur rebus dari Reno, sesendok mi goreng dari Ardi, dan secuil telur dadar dari Zahran. Kini Radit bisa botram dengan lauk kebersamaan. Hehehe
Guru-guru dan orang tua makan bersama dengan menu nasi tutug oncom (TO).
Nasi Tutug Oncom adalah makanan khas Tasikmalaya yang terbuat dari nasi yang diaduk dengan oncom. Lauknya adalah tempe goreng, bala-bala, dan tahu goreng, serta. Ada pula orang tua siswa yang membawa oseng kangkung dan balado jengkol.
Hm, nikmat rasanya.
Maaf, ya man-teman,
Penulis tidak bermaksud flexing, karena menu kami sederhana. Tak ada telur atau daging di antara kita, tetapi nikmatnya luar biasa! Hehehe
Di penghujung acara, kami bermaaf-maafan, dan saling mendoakan, semoga semua diberi kesehatan dan keikhlasan di dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan, sehingga mendapat rida Allah Swt. Aamiin.
Sempat kulihat Radit mendekati kucing pencuri yang sedang duduk santai di antara murid kelas enam. Sejenak dia terlihat berbicara dengan kucing berbulu putih oren. Kemudian, tanpa ragu, ia menyalami tangan kucing itu.
Rupanya Radit sudah mengikhlaskan fried chickennya, dan memaafkan sang Kucing.