Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Purwakarta, I'm Coming!

25 Desember 2022   16:24 Diperbarui: 25 Desember 2022   16:28 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Oleh Neni Hendriati

Sejak azan subuh, Minggu, 25 Desember 2022, barang bawaan untuk outing, sudah siap.

Ya, hari ini, aku, paksu, si bungsu, si sulung dan cucu-cucu siap berangkat ke Purwakarta. Tujuan utamanya, sih,  untuk mengikuti penganugerahan parasamya di Purwakarta, yang akan digelar pada hari Selasa, 27 Desember 2022. Dan, tujuan lainnya yang tak kalah penting, adalah jalan-jalan bersama cucu! Mumpung libur telah tiba! Hehe

Kami tidak menyewa hotel seperti teman lainnya dari Tasikmalaya, tetapi menginap di rumah si bungsu, karena suaminya berdinas di Purwakarta. Si bungsu sendiri adalah pegawai di Ciamis. Seminggu sekali, suaminya pulang ke Tasikmalaya, atau sebaliknya, si bungsu yang menyambangi ke Purwakarta.

Pakaian, makanan berat, cemilan, minuman, obat-obatan, bahkan berbagai sayuran dan frozen food, sudah berjejer rapi siap angkut, tinggal berangkat sambil menjemput si sulung dan cucu-cucuku yang tinggal di Cimulu. Jaraknya kurang lebih tujuh kilometer dari tempat tinggalku.

"Jangan bawa makanan, Bu, nanti kita beli saja!" si bungsu kaget melihat banyaknya barang bawaanku,

Aku dan anak-anakku memang sukanya praktis saja, mending beli. Sungguh berbanding terbalik dengan paksu.

"Ah, jangan beli! Kurang sehat!" paksu menyela.

Di keluarga, ia memang paling suka pilih-pilih makanan. Tambahan lagi, jika melihat tempat makan  kurang bersih, dia lebih baik gak makan sama sekali.

Dialah yang paling semangat membungkus nasi dan teman-temannya, buat bekal di perjalanan.

"Kalau macet, kan repot, susah cari tempat makan!" jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun