"Anak-anak, temanmu kehilangan uang dan bersedih. Siapa di antara kalian yang mengambil uang Miki?" Bu Elis bertanya kepada murid kelas IA.
Bu Elis merasa gelisah, karena di antara anak-anak manis di kelasnya ada yang sudah berani mengambil uang orang lain. Dia berpikir, bagaimana caranya agar anak-anak berperilaku jujur.
Tak seorang pun di antara muridnya yang mengaku. Anak-anak malah ribut saling tuduh.
Sementara itu, Miki masih menangis, uang Rp 2.000,00, miliknya raib entah ke mana.
"Ayo, kalau mau mengaku, nanti Ibu kasih hadiah!" Bu Elis memberi iming-iming.
Mendengar kata hadiah, anak-anak semakin ribut. Mereka tertarik dengan kata itu.
Tiba-tiba seorang anak laki-laki mengacungkan tangan.
"Saya, Bu!"
Bu Elis sangat gembira dan segera menghampiri anak itu.
"Jaki ngambil uang Miki?"
Anak itu mengangguk. Dirogohnya saku bajunya, dan dikeluarkannya selembar uang lecek Rp 2.000,00.